Mobil Dinas milik Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Negeri Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara.

sergap.id, KEFA –  Bernadus Seran Kehik (BSK), Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Negeri Timor (Unimor) kini jadi buah bibir karena prilakunya yang suka minta sogokan dari calon mahasiswa S1 dan S2.

Praktik ini diduga dilakukannya sejak tahun 2015 ketika ia diangkat menjadi Dekan pada Perguruan Tinggi (PT) yang berlokasi Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) itu.

BSK disebut-sebut selalu memanfaatkan tahapan selesksi mahasiswa penerima beasiswa untuk memeras.

Soal besaran tergantung keinginan BS dan kemampuan mahasiswa bersangkutan . Ada berupa uang, ada pula berupa binatang.

Sedangkan bagi mahasiswi bisa hanya dengan bersedia ditiduri atau menjadi wanita simpanannya.

EV, mahasiswa Unimor semester akhir, mengatakan, mahasiswa di mata BSK seperti barang dagangan. BSK selalu meraih untung dari mahasiswa.

“Tapi demi memenuhi study, terpaksa kami harus memenuhi permintaan dosen tersebut,” kara EV kepada SERGAP.

Menurut EV, jika ada mahasiswa yang tidak memenuhi permintaan BSK, maka yang bersangkutan tidak akan lulus seleksi.

“Modus ini kerap berlangsung ketika pada tahap pendaftaran ataupun seleksi mahasiswa S2 atau S1,” katanya.

EV mengaku dirinya tahu semua mahasiswi siapa yang pernah ditiduri dan menjadi selingkuhan BSK. “Kami tahu, mulai dari selingkuhan kelas elit hingga mahasiswa. Itulah hobinya guru besar BSK,” ucapnya.

EV meminta petinggi Unimor tidak membiarkan masalah ini berlanjut.

“Untuk apa di manja jika hidup memanfaatkan hasil keringat orang? Apakah pihak kampus kurang sejahterakan dosennya? Pihak Saber Pungli Polda NTT mohon segera tangkap oknum tak bermoral ini,” pintanya.

Pungli yang dilakukan BSK dibenarkan juga oleh Nong, seorang sopir Pik Up di Kefamenanu.

Kata dia, suatu waktu BSK menelpon dirinya dan memintanya mengangkut sapi dari rumah seorang mahasiswa.

“Saya ditelpon oleh pak dosen untuk muat ternak sapi di Numpene. Pak langsung tanya saja pada pak dosen (BSK), apa dia lupa saat itu saya bersama timnya menjemput ternak sapi milik mahasiswa lalu mengantar ke  rumahnya?,” ujar Nong.

Bernadus Seran Kehik.

Namun dugaan pungli dan ‘meniduri’ mahasiswi tersebut dibantah oleh BSK.

Saat ditemui SERGAP di ruang kerjanya pada Senin (23/7/18), BSK mengaku semua yang dituduhkan kepadanya tidak benar.

“Apa yang mereka sampaikan itu, semuanya tidak benar. Saya tidak pernah melakukan pungutan terhadap mahasiswa saya. Kan mereka ikuti seleksi sesuai aturan. Saya sama sekali tidak meminta imbalan dari mahasiswa yang telah saya bantu. Jangan asal bicara, bicara harus ada buktinya, saya bisa tuntut balik mereka yang menuding saya melakukan pungli itu,” tegasnya.

BSK juga membantah permintaan mahar yang dibayar dengan cara meniduri mahasiswi dan dugaan perselingkuhannya.

“Itu masalah pribadi saya dan keluarga, tidak bisa dikaitkan dengan lembaga saya. Mereka lapor ke wartawan karena mereka iri hati dengan saya,” tutupnya. (sel/sel)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini