sergap.id, IRAK – Militer Iran mengklaim sebanyak 80 tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam serangan rudal pertamanya pada Rabu (8/1/20) dini hari.

Selain korban tewas, Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) juga mengklaim dalam serangan itu sebanyak 200 tentara lainnya terluka.

“Menurut laporan akurat dari sumber kami di sekitar Al-Asad, setidaknya 80 tentara Amerika tewas dan sekitar 200 lainnya luka-luka, yang akan segera dipindahkan keluar dari pangkalan udara menggunakan helikopter,” ungkap seorang sumber seperti dilansir Mehrnews.

Jumlah korban tewas ini berbanding terbalik dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Ia menyatakan serdadu AS di Irak dalam kondisi aman usai serangan rudal Iran.

“Semua baik-baik saja. Kami sekarang sedang menghitung kerusakan dan korban. Sejauh ini semua baik. Kami memiliki tentara terkuat dan terlengkap di dunia sejauh ini. Saya akan memberikan pernyataan pada esok pagi,” cuit Trump melalui akun Twitter.

Salah satu petinggi pejabat AS mengatakan pangkalan tersebut memiliki sistem peringatan serangan rudal yang aktif ketika terjadi insiden.

Menurut dia, hal itu membuat seluruh prajurit bisa tepat waktu berlindung di ruang bawah tanah.

Sekitar 20 titik di pangkalam militer Al Asad dilaporkan terkena serangan 15 rudal Iran. Sementara sejumlah pesawat nirawak dan helikopter dilaporkan hancur.

“Terlepas dari kenyataan bahwa Amerika telah siaga, namun pertahanan udara mereka tidak mampu merespon serangan udara,” kata dia.

Sumber yang sama juga menyebutkan sekitar 104 titik penting di basis militer AS telah berhasil diidentifikasi.

“Sebanyak 104 titik penting di pangkalan udara AS di kawasan berhasil diidentifikasi, yang bisa saja hancur akibat sikap AS,” ujarnya.

Basis militer Al Asad merupakan pangkalan terbesar kedua milik Amerika Serikat untuk Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Sejak 2014, operasional pangkalan Al Asad telah diambil alih AS yang juga menjadi basis untuk tentara Denmark dan Australia.

IRGC menyasar dua pangkalan udara milik AS yakni Al Asad dan Erbil di Irak untuk membalas. Setidaknya sembilan roket yang menghantam dua basis militer pasukan Amerika Serikat di pangkalan udara Irak.

Sumber keamanan mengatakan serangan tersebut terjadi setelah faksi pro-Teheran berkomitmen untuk bergabung bersama melakukan serangan balasan terhadap Amerika Serikat. (el/el)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini