sergap.id, KUPANG – Sabtu (6/5/17) kemarin, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur di PDIP.
Dihadapan para pengurus DPD PDIP Provinsi NTT, Medah berjanji akan meneruskan program-program yang telah dijalankan oleh Gubernur NTT Frans Leburaya jika dirinya terpilih sebagai Gubernur NTT periode 2018-2023.
Ya, selama dua periode kepemimpinannya (2008 – 2013 dan 2013 – 2018), Frans Leburaya yang juga Ketua DPD PDIP NTT itu banyak membuat program yang menyentuh kebutuhan rakyat, diantaranya program desa mandiri anggur merah.
Apakah janji Medah tersebut sekaligus memberi sinyal bahwa Golkar akan berkoalisi dengan PDIP di Pilgub 2018?
Bisa saja! Sebab di DPRD NTT, partai Golkar hanya memiliki 11 kursi. “Sehingga kita perlu koalisi,” tegas Medah.
Medah juga berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan yang masih mendera rakyat NTT.
“Saya sangat paham soal masalah dan bagaimana mengatasi persoalan di NTT. Tekad saya bukan untuk mengejar jabatan, tetapi sebagai bentuk pengabdian ke masyarakat NTT,” kata Medah.
Kabar teranyar menyebutkan, Frans Leburaya telah sepakat bahwa PDIP akan berkoalisi dengan Partai Golkar di Pilgub 2018. Dan, figur wakil gubernur asal PDIP yang didorong untuk mendampingi Medah adalah Kristo Blasin.
“Keputusannya ada di DPP. Partai akan memproses sesuai mekanisme partai yang berlaku dan selanjutnya para bakal calon mensosialisasikan diri ke masyarakat,” ujar Sekertaris DPD PDIP NTT, Nelson Matara.
Selain Medah, ada 3 kandidat calon gubernur lain yang telah mendaftar ke PDIP, yakni Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara Raymundus Fernandez, mantan Dirut Bank NTT Daniel Tagu Dedo, dan mantan Anggota DPRD NTT Kristo Blasin. (Dem)
