Kondisi kebersihan di belakang Kantor Gubernur NTT, persisnya di depan KAntor Bappeda NTT. Foto diambil Kamis 28 September 2017.

sergap.id, KUPANG – Setiap hari, petugas kebersihan berjibaku melawan sampah. Namun kerja keras mereka tidak selaras dengan semangat warga kota menjaga kebersihan.

Buktinya, masih banyak tempat umum dijadikan tempat pembuangan sampah, termasuk sungai dan bibir pantai. Sampai kapan?

Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Kupang, Obed Kadji, memohon semua warga kota agar sejak hari ini mulai membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.

Apalagi Dinas LHK telah menyiapkan kontener penampungan sampah guna mengatasi masalah sampah rumah tangga di kota ini.

“Sementara ini kita siapkan tiga kointener,” ujar Kepala Bidang Pengelolah Sampah dan Limba Dinas LHK, Paulus Foenale.

Menurut Foenale, daya tampung kointener cukup besar, yakni bisa dua sampai lima ton sampah. Jumlah kontener tersebut memang masih sangat kurang. Namun Dinas LHK telah mengusul penambahan lima kointener dan lima unit mobil  pengangkutan sampah yang bakal diadakan pada tahun 2018 nanti.

“Sesuai penjelas pak Walikota bahwa penanganan kebersihan di kota ini perlu diperbanyak kointener  sampah dan tong sampah,” tegasnya.

Sementara itu, Obed, menjelaskan, Dinas LHK terus berupaya memaksilkan potensi yang ada, baik tenaga maupun peralatan guna mengatasi masalah sampah di Kota Kupang.

“Mulai dari jam 3 sampai 5 sore kita bekerja membersihkan sampah, baik yang tercecer di tempat umum, maupun di selokan-selokan. Saya bangga dengan petugas kebersihan yang ada. Mereka melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab,” katanya.

Penjual Kelapa Muda di jalan Polisi Militer atau di belakang Kantor Gubernur NTT, persisnya di depan Kantor Bappeda NTT. Foto diambil Kamis 28 September 2017.

Kata Obed, petugas kebersihan Dinas LHK dibagi dua kelompok dan ditopang 8 unit kendaraan pengangkut sampah di pagi hari dan di sore hari.

“Saya sangat prihatinkan kondisi di belakang Kantor Gubernur NTT, persisnya di depan Kantor Bapeda NTT, penuh dengan sampah kulit kelapa muda dan lainnya. Semua dibuang begitu saja di selokan. Padahal kita sudah ingatkan kepada para penjual kelapa muda agar jangan buang sampah ke dalam selokan,” paparnya.

“Isilah sampah dalam karung atau kumpul saja, nanti petugas kebersihan yang akan mengangkutnya. Saya berharap warga Kota Kupang tidak lagi membuang samapah sembarangan. Nanti kita orang dinas yang disalahkan. Mari kita kerjasama jaga kebersihan kota ini agar selalu bersih dan indah dipandang mata,” pintanya. Yuk… mulai sekarang kita tertib sampah. (Dhem)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini