sergap.id, MBAY – Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Parera (AHP), mengatakan, calon boleh pintar dan punya kapabilitas, tetapi kalau rakyat tidak kenal, untuk apa di calonkan.
Pernyataan ini disampaikan AHP dalam Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Kabupaten Nagekeo di Mbay, Rabu (20/12/17).
“Secara resmi, hari ini, saya menyampaikan bahwa keputusan partai sudah final. Pasangan Paul Y. Nuwa Veto dan Marselinus Ajo Bupu telah ditetapkan oleh DPP PDIP sebagai calon bupati dan wakil bupati Nagekeo periode 2018-2023. Penetapan ini sudah melalui proses yang panjang, mulai dari penjaringan, survei, rekomendasi DPD PDIP. Proses ini memakan waktu hampir setahun lamanya,” tegas AHP.
Menurut dia, survei sangat penting dan merupakan metode paling tepat dalam menentukan bakal calon bupati atau gubernur.
“Kita punya pengalaman buruk di Nagekeo, sudah dua kali pilkada, calon yang di usung PDIP selalu kalah. Ini diakibatkan karena tidak solidnya kader partai dalam bekerja. Bagaimana mau menang kalau dalam organisasi tidak ada kerjasama yang baik. Masing-masing bekerja tidak sesuai dengan amanat partai. Karenanya saya sangat mengharapkan dukungan dari kader-kader partai dalam memenangkan calon yang di usung oleh PDIP,” pinta AHP.
AHP menjelaskan, Paul dan Selly telah menerima Surat Keputusan (SK) DPP PDIP tentang penetapan calon bupati – wakil bupati nagekeo sejak 7 Desember 2017 lalu.
“Dengan di keluarkannya SK maka semua polemik dan prokontra ditutup. Calon boleh pintar dan punya kapabilitas tetapi kalau rakyat tidak kenal ya untuk apa di calonkan? Jika ada hal yang tidak puas, kritisi orangnya, jangan kritisi organisasi partai. Kalau mau kritik ya kritik Andre Hugo Pareira, jangan kritik organisasi PDIP. Saya orangnya fair dan siap terima jika dikritik. Kalaupun ada perbedaan dalam sebuah organisasi itu merupakan sebuah dinamika, tetapi kita harus selesaikan secara internal,” kata AHP.
Sementara itu, Sekertaris DPC PDIP Nagekeo, Sil Yewa, mengatakan, Rakercabsus kali ini adalah penyampaian agenda partai secara kongkrit untuk memenangkan pasangan Paulinus Y. Nuwa Veto dan Marselinus F. Ajo Bupu.
“Keputusan partai bukan soal suka atau tidak suka. Pro kontra haru hilang. Mari bekerja untuk memenangkan,” tegasnya. (sg/sg)