sergap.id, FATUKETI – Menjelang akhir masa jabatan, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengunjungi warga Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Sabtu (3/2/2018).
Sebelumnya, gubernur dua periode itu juga mengunjungi masyarakat NTT di Pulau Sumba dan Flores. Pada kesempatan tersebut, Lebu Raya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukungnya memimpin NTT 10 tahun terakhir.
“Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada bapak mama yang telah mendukung saya menjadi gubernur selama dua periode ini,” ucap Lebu Raya.
Lebu Raya akan mengakhiri masa jabatannya pada Juli 2018. Ia berpesan kepada masyarakat agar menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada Juni 2018 mendatang dapat berjalan aman dan damai.
“Tahun ini kita akan laksanakan Pilkada, mari kita jaga agar berjalan aman dan damai di daerah kita masing-masing,” ujar Lebu Raya mengingatkan.
Lebu Raya mengaku, selama memimpin NTT, masih banyak hal yang belum sempat dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat.
Untuk itu, calon Gubernur yang nantinya terpilih diharapkan untuk melanjutkan program-program yang ada untuk kemajuan NTT kedepan lebih baik.
“Masih banyak hal yang belum sempat saya lakukan, namun gubernur yang akan datang bisa melanjutkan program-program yang ada dan gagasan-gagasan yang baru guna kemajuan perekonomian di Provinsi NTT,” ujarnya, berharap.
Ia juga berharap Pilkada berjalan aman, tidak terjadi bentrok atau konflik.
“Pilkada ini harus damai dan tidak ada bentrok-bentrok. Dan Saya sekali lagi mengucapkan terima kasih karena sudah mendukung saya sebagai Gubernur NTT,” ujar Lebu Raya.

Ekonomi dan Infrastruktur
Lebu Raya mengatakan, fondasi pembangunan sosial, ekonomi dan infrastruktur di NTT saat ini semakin kuat. Ini menjadi modal penting dalam pembangunan NTT kedepan.
Klaiman semakin kuat ini tertuang dalam sambutan tertulis Lebu Raya yang dibacakan oleh Pjs Bupati Nagekeo, Kosmas D. Lana dalam kegiatan Musrenbangkab Nagekeo di aula Setda Nagekeo, Senin (26/3/18).
Lebu Raya mengatakan, peningkatan pembangunan pendidikan, kesehatan dan ekonomi di NTT ikut meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Hal ini bisa dilihat dari data bahwa pada tahun 2013 lalu IPM sebesar 61,68 dan pada tahun 20116 naik menjadi 63,13. Pencapaian perkembangan IPM tersebut didukung kemajuan bidang-bidang pembangunan strategis, seperti jangkauan pelayanan pendidikan dan kualitasnya semakin membaik.
Data menunjukan bahwa angka melek huruf mencapai 91,52%, angka partisipasi sekolah (APS) tingkat SD dan SMP di atas 96% dan tingkat kelulusan semua jenjang pendidikan mencapai 100%. Selain itu, pelayanan kesehatan di NTT semakin merata yang diimbangi dengan peningkatan kualitasnya. Sehingga, kasus kematian ibu dan bayi baru lahir makin menurun.
Misalnya, pada tahun 2016 terdapat 135.048 bayi lahir hidup dan bayi lahir mati mencapai 1.449. Kasus gizi buruk juga menurun dari 3.357 kasus tahun 2015 menjadi 3.026 kasus pada tahun 2016.
Kata Lebu Raya, sejak tahun 2014 tumbuh di atas nasional. Tahun 2017 tumbuh mencapai 5,16% di atas nasional yang tumbuh 5,07%.
Kualitas ekonomi meningkat tahun 2017 dengan indikator seperti Koefisien Gini (Gini Ratio) atau Indeks Gini 0,36 di bawah nasional dengan Gini Ratio 0,39 sebagai hasil pembangunan daerah terpadu berbasis desa/kelurahan dan berkembangnya kelembagaan koperasi.
Lalu, inflasi tahun 2017 sebesar 2,0% menurun dari 2.48% tahun 2016. Penurunan ini sebagai dampak dari stabilnya harga bahan pokok dan meningkatnya kedaulatan pangan yang didukung provinsi NTT masuk 15 provinsi sentra padi, 10 provinsi sentra jagung, lima provinsi sentra ternak sapi dengan populasi di atas 1 juta ekor dan meningkatnya produksi perikanan.
Selain itu, lanjut Lebu Raya, PDRB perkapita atas dasar harga berlaku mencapai Rp 17 juta lebih. Hal inilah yang mendukung NTT masuk dalam 14 provinsi yang konsisten mengalami pertumbuhan PDRB sehingga meningkatkan kontribusi pada PDB Nasional.
Lebu Raya berharap perkembangan ekonomi ke depan terus meningkat. Harapan ini bersamaan dengan rencana pembangunan 7 bendungan di NTT hingga tahun 2019, terbangunnya 3 PLBN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan meningkatnya kapasitas fiskal daerah yang didukung peningkatan PAD Provinsi NTT yang saat ini telah mencapai lebih dari 1 triliun lebih.
Lebu Raya mengatakan, pembangunan infrastruktur transportasi, perhubungan, sumber daya daya air dan listrik juga ikut meningkat. Pembangunan ini tentu saja mendukung pelayanan sosial dasar dan kegiatan ekonomi masyarakat.
Selain itu, dampak lain dari pembangunan infrastruktur yaitu untuk kelancaran transportasi yang dapat memicu jumlah kunjungan wisatawan ke NTT.
Data menunjukan, dari 425.440 orang wisatawan yang datang ke NTT pada tahun 2013 lalu, menjadi hampir mencapai 1 juta tahun pada tahun 2017 dengan rata-rata tinggal meningkat dari 2 hari menjadi 3 hari.
Dikatakan, pariwisata akan terus berkembang dengan ditetapkannya NTT sebagai destinasi utama nasional dan Labuan Bajo menjadi salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Untuk mendukung pengembangan pelayanan sosial dasar dan percepatan pembangunan ekonomi maka jangkauan pelayanan air bersih, elektrifikasi dan sanitasi harus terus ditiingkatkan, sehingga mendukung perbaikan kualitas hidup masyarakat. (Advetorial)