sergap.id, UDC – Kita semua merupakan makhluk yang terbatas, akan mengalami hal yang sama, yaitu kematian. Hanya waktunya saja yang berbeda. Hari ini saya, besok anda.
Karena itu, sebelum kematian datang menjemput, kita memiliki tugas utama untuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan seperti penghargaan terhadap sesama, memperjuangkan keadilan, perdamaian, dan menegakkan kebenaran.
Kematian mengajarkan manusia untuk tidak jatuh dalam sikap sombong. Apa yang dimiliki saat ini seperti kekuasaan, kekayaan, dan kepandaian tidak dibawa serta apabila kematian datang menjemput.
Selamat jalan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur. Selama engkau menahkodai Kabupaten Lembata, lebih tepatnya di akhir tahun 2018, saya merupakan salah satu eksponen penting di garda terdepan dalam menentang kebijakanmu terkait pembangunan jembatan Waima yang ambruk itu, dan lain-lain.
Lalu, yang lebih populer adalah perjuangan menolak pembangunan di Pulau Siput Awololong serta mengusut dugaan tindak pidana korupsi. Semua itu kami lakukan pada tataran mengkritisi kebijakan engkau sebagai Bupati. Sama sekali kami tidak “melawan” pribadi dan keluarga.
Apa yang Amppera perjuangkan itu sesuai rel hukum dan demokrasi sebagai upaya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan demi kemaslahatan banyak orang. Dan, terbukti ada capaian-capaian dari perjuangan itu dengan segala konsekuensi logis yang kami hadapi.
Sekian lama engkau memimpin negeri 1001 paus, saya sama sekali belum pernah bertemu langsung dengan Bupati Yentji. Via sosial media pun tidak pernah Bupati Yentji jawab. Namun, sebagai kepala daerah pasti tahu ketika kami menyampaikan aspirasi.
Tentu, sebagai pemangku kebijakan, banyak hal yang sudah dilakukan untuk Lembata. Ada yang pro, tidak sedikit pula yang kontra. Ingin berbuat banyak di akhir periode kepemimpinanmu untuk Lewotana Leu Auq Lembata, namun Yang Lebih Berkuasa berkehendak lain. Tepatnya, Sabtu, 17 Juli 2021 di RS. Siloam Kupang, engkau menghadap Sang Khalik.
Mewakili kawan-kawan Amppera Kupang mengucapkan, Selamat Jalan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur.
Semoga amal baikmu dan jasa-jasamu melapangkan jalanmu menuju ke tempat keabadian. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran, dan kesehatan.
- Penulis: Emanuel Boli/Soman, Koordinator Umum Amppera Kupang