sergap.id, MBAY- Maria Goreti Keze (37), seorang ibu beranak satu, asal Kampung Lari, Desa Rendu Teno, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, menderita tangan patah akibat dianiaya oleh Tarsisius Balita, suaminya sendiri.
Penyebabnya adalah korban tak mampu menyiapkan uang sebesar 5 juta rupiah yang diminta pelaku. Kasus ini terjadi pada Sabtu 25 November 2023.
“Dia (pelaku) bilang, e… kau kasi saya uang 5 juta dulu, saya mau bayar orang punya sapi. Saya jawab, untuk hari ini belum ada, kalau hari Senin (27/11/23) bisa. Itu pun uang saya pinjam dari ponakan, tapi janjinya hari Senin. Tapi dia bilang lagi, saya tidak mau tunda (sampai Senin), pokoknya hari ini harus ada, karena saya sudah janji dengan tuan sapi. Saya jawab lagi, ini hari tidak bisa! Tolong kasitau tuan sapi bahwa hari Senin baru bisa bayar. Tiba-tiba dia maki saya punya nenek moyang, orang tua, dan keluarga”, beber Maria kepada SERGAP usai melaporkan suaminya ke Polsek Aesesa, Sabtu (25/11/23).
Menurut Maria, saat suaminya mara-marah, dirinya hanya diam saja.
“Kalau saya jawab berarti masalah tambah panjang”, ungkapnya.
Selain maki-maki, pelaku juga mengusir korban agar pulang ke rumah orang tuanya.
“Dia bilang, kau angkat barang- barang dan pulang ke kau punya orang tua. Saya kemudian ambil motor dan langsung ke terminal Danga cari oto (mobil angkutan umum). Dan, saat saya dengan mobil datang ke rumah, dia masih marah- marah, tapi saya diam. Saya bungkus pakaian dan barang- barang lalu kasi naik di oto dibantu sopir”.
“Setelah barang- barang sudah di mobil, saya masuk lagi ke dalam rumah untuk ambil helm, dan saat itu dia pukul saya. Saya sempat tangkis. Rupanya dia pikir saya mau lawan dia, makanya dia langsung membabi buta pukul saya sampai saya jatuh dan tangan patah. Si sopir bukannya bantu lerai, malah lari. Dan, dalam kondisi sakit, saya berusaha bangun dan ambil motor langsung datang ke Polsek Aesesa ini”, paparnya.
Pengaduan Maria tercatat di Polsek Aesesa dengan nomor laporan: LP/B/20/XI/2023/NTT/Polres Nagekeo/Polsek Aesesa tanggal 25 Nopember 2023.
“Saya sudah tidak tahan. Dia anggap saya sudah bukan manusia lagi”, ucap Maria.
Kapolres Nagekeo melalui Kapolsek Aesesa, AKP. Yohanis Mira Dida, mengatakan, pelaku telah menyerahkan diri dan saat ini telah ditahan untuk kepentingan proses hukum lebih lanjut.
-
Bertemu di Kalimantan
Kisah cinta Maria dan Tarsius dimulai dari Kalimantan 11 tahun lalu. Saat itu pelaku yang merupakan warga Uluwolo, Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, berhasil membuat Maria jatuh ke pelukannya.
“Kebetulan saya kerja di Kalimantan. Karena sering ketemu dan mungkin sudah jodoh, kami akhirnya sepakat pulang kampung untuk minta restu keluarga. Kami kemudian menikah secara adat, tapi belum bisa menikah secara gereja, karena masalah adat (belis) belum selesai”, ungkap Maria.
Kata Maria, suaminya mulai menunjukan sikap kasar sejak beberapa tahun lalu.
“Kalau pulang ke rumah ada hal yang dianggap tidak beres, pasti saya yang selalu jadi tempat pelempiasan emosinya. Saya selalu dimarah, dimaki-maki, bahkan kerap dipukul. Sebenarnya saya sudah muak dengan suami saya, tapi saya masih mengedepankan kepentingan anak semata wayang saya, apalagi dia anak perempuan”, tandasnya. (sg/sg)