sergap.id, KUPANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mengakui tingkat penggangguran di Kota Kupang masih sangat tinggi. Penyebabnya adalah terbatasnya lapangan kerja.
Kepala Dinas Nakertrans Kota Kupang, Gosa Yohanes, menjelaskan, angka pengangguran yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil atau tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.
“Selain itu disebabkan juga oleh minimnya ketrampilan kerja. Sehingga menjadi kendala bagi investor untuk merekut tenaga kerja,” ujar Gosa dalam acara penutupan kegiatan pelatihan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di balai Kota Kupang, Rabu (10/5/17).
Untuk mengatasi itu, kata Gosa, pihaknya melakukan berbagai upaya peningkatan peran usaha yang dimiliki masyarakat guna mampu menarik tenaga kerja baru. Salah satunya adalah melakukan pelatihan TKM usaha salon kecantikan yang diikuti 20 peserta sejak 10 April hingga 9 Mei 2017 di Lembaga Pelatihan Kerja Vania Salon.
“Saya berharap kegiatan ini akan menjadi solusi dalam rangka perluasan lapangan kerja, guna dapat mengurangi angka pengangguran, sekaligus menjadikan tenaga kerja yang berkualitas dan mandiri yang dapat menciptakan lapanga kerja baru nantinya,” kata Gosa.
Menurut Gosa, pasca pelatihan ini, para peserta akan diberi bantuan sarana usaha, yakni satu tempat tidur facial, satu set steamer muka dan paket make up. “Nanti kami akan melakukan pemantuan atau monitoring kegitan usaha tersebut,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Bernadus Benu, berharap, pelatihan TKM tidak berhenti sampai disini saja.
“Karena saya melihat banyak sekali pengangguran. Untuk itu kegiatan seperti ini harus berjalan terus. Agar kita bisa terus menciptakan lapangan kerja baru. Usaha kecil akan menjadi besar kalau dijalani sungguh-sungguh,” kata Benu.
Sekda Benu juga berharap para Camat dan Lurah di Kota Kupang dapat membantu warganya dengan membuat pelatihan sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki warganya. “Nanti aggaran ditanggung oleh pemerintah,” tegasnya. (Dem)