Timotius Tina Geta, 62 tahun, asal Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi NTT
Timotius Tina Geta, 62 tahun, asal Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi NTT.

sergap.id, KUPANG – Timotius Tina Geta, 62 tahun, asal Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi NTT, akhirnya tiba kembali di Kupang, ibu kota Provinsi NTT, pada Rabu (3/6/20) siang.

Geta dipulangkan dari Lombok Timur via Bandara Ngura Rai, Denpasar, Bali, dengan pesawat Garuda Air Lines tujuan Bandara El Tari Kupang.

Kepada SERGAP, Geta mengaku, ia terombang-ambing selama delapan hari delapan malam di laut lantaran mesin sampannya yang berbahan bakar solar macet. Selama itu ia hanya mengandalkan satu botol air gula sabu yang biasa ia jadikan bekal ketika melaut.

Ia kemudian diselamatkan oleh nelayan asal Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pria yang kurah fasih berbahasa Indonesia ini, mengatakan, selama di Lombok, ia diperlakukan dengan sangat baik. Karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menolongnya.

“Mereka (yang menolongnya) semua orang baik ama. Salam terima kasih untuk mereka,” ujarnya.

Dari Kupang, Geta akan dipulangkan ke kampung halamannya di Raijua setelah menjalani karantina mandiri di salah satu rumah keluarganya di Kupang selama beberapa hari kedepan.

“Beliau sudah menjalani rapid tes sebanyak dua kali. Hasilnya negative,” ujar Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi NTT, Djoese S.M. Nai Buti, S.Pt, M.Si kepada SERGAP di Kantor Gubernur NTT, Rabu (3/6/20) siang.

“Namun sebelum menyerahkan ke keluarga, Dinas Sosial Provinsi NTT akan memastikan dulu seluruh keluarga yang mau menerimanya dalam keadaan sehat. Hal yang sama jika nanti akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua melalui Dinas Sosial Kabupaten Sabu Raijua,” ucap Nai Buti.

Nai Buti yang mendampingi Geta di Kantor Gubernur NTT, menjelaskan, awalnya, pihaknya mendapat informasi tentang Geta yang hanyut di laut dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB.

“Kami langsung koordinasi dengan teman-teman di Dinas Sosial Provinsi NTB. Karena jika ada masyarakat yang terdampar atau terlantar, maka itu menjadi tugas mengurus hal ini adalah Dinas Sosial. Setelah itu kami berkoordinasi dengan Basarnas Provinsi NTB. Rencana awalnya Bapak Geta dipulangkan tanggal 25 Mei 2020. Tapi karena sedang pandemic Covid-19 dan transportasi udara tidak tersedia, maka ditunda ke tanggal 2 Juni 2020, dan beliau tiba tadi,” beber Nai Buti.

Nai Buti pun menyampaikan terima kasih kepada para nelayan yang menyelamatkan Geta.

“Atas nama Pemerintah Provinsi NTT, kami menyampaikan terima kasih kepada para nelayan, kepada Pemprov NTB dan seluruh jajarannya, dan Basarnas NTB, dan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi NTB,” katanya.

Pada tempat yang sama, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Geta. (cs/cs)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini