Warga di Kota Kupang membuat sumur resapan di penggir kali agar dapat menyerap air bersih.
Warga di Kota Kupang membuat sumur resapan di penggir kali agar dapat menyerap air bersih.

sergap.id, KUPANG – Sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT terancam mengalami krisis air bersih akibat musim panas yang ekstrim.

Selain di daratan Timor seperti Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, masalah air bersih juga mulai terasa di Pulau Sumba, seperti di enam kecamatan di Kabupaten Sumba Barat Daya, yakni Kecamatan Kota Tambolaka, Loura, Kodi Utara, Kodi, Kodi Bangedo, dan Kodi Bahlagar.

Beberapa warga yang ditemui terpisah mengatakan saat ini debit air di sumber mata air, termasuk di sungai dan sumber mata air buatan mengalami penurunan signifikan.

“Air PDAM juga mulai berkurang. Biasanya kita dapat jatah air mengalir satu minggu tiga kali, tapi sekarang hanya tiga kali dalam satu bulan”, ungkap Obet, warga Kota Kupang.

Hal yang sama juga disampaikan Sem, warga Kabupaten Kupang.

“Sekarang ini matahari seperti api. Panasnya minta ampun. Rumput pada kering semua. Air di sumur surut drastis. Apalagi di daerah yang tandus dan tidak ada hutan lindung seperti di kampung saya. Semoga musim hujan segera datang”, ucapnya, Kamis (7/9/23).

Sementara itu  Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Barat Daya, Samuel Boro, mengatakan, wilayahnya akan menghadapi kekeringan cukup parah berdasarkan perkiraan BMKG.

Namun kata Samuel, seperti dikutip SERGAP dari detikBali,  tidak semua wilayah Sumba Barat Daya mengalami mengalami krisis air bersih, misalnya di Kecamatan Wewewa yang sampai saat ini masih sering diguyur hujan.

Samuel mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumba Barat Daya untuk mengecek sarana pendukung air bersih.

“Kami akan turun untuk memberikan bantuan,” imbuhnya. (sar/dtk)