sergap.id, ATAMBUA – Berbagai praktik perjudian yang marak di Atambua, Kabupaten Belu, membuat  Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) geram. Karena itu ia mengajak semua pihak untuk melakukan perang terhadap judi.

VBL berjanji akan segera berkoordinasi dengan Polda NTT sepulangnya dari lawatannya ke Malaka, Belu, TTU, TTS dan Kabupaten Kupang.

“Saya sudah menerima laporan berupa surat dari masyarakat, terutama petinggi agama terkait maraknya judi yang menyebar di lapisan masyarakat bawah, yang katanya ada orang kuat (yang membekingi judi),” ujar VBL dalam sambutannya dalam acara rapat kerja bersama Wakil Bupati Belu, Ose Luan, dan seluruh Camat, Lurah, Kepala Desa, tenaga pendidik, serta tenaga kesehatan se Kabupaten Belu di gedung Graha Kirani, Atambua, Selasa (11/2/20) siang.

“Bagimaan kalau anak-anak ikut terlibat? Apalagi orangtua habiskan uang untuk anak sekolahnya. Karena sudah habis di meja judi. Kita harus lawan. Saya mau lihat. Soal judi ini katanya ada orang kuat. Bilang sama dia, saya mau lihat orang kuat itu, orang kuat siapa? Pihak gereja sudah bersurat ke saya, jika Gubernur tidak bertindak, maka pihak gereja akan surati Presiden, dan saya langsung telepon Polda, judi harus ditutup. Yang katanya ada orang kuat, orang kuat, orang kuat di jajarannya yang beking, saya mau liat orang kuat itu. Orang kuat di NTT hanya gub, selain itu tidak ada lagi.. Kasitau sama dia (orang kuat). Saya kasi ingat, berhadapan dengan gubernur, saya celup dia di laut,” tegas VBL.

Menurut VBL, persoalan judi di NTT adalah masalah yang sangat serius. Apalagi di Belu, masalah perjudian ini serius luar biasa.

“Ini masalah paling serius. Di Belu sini ada 31 persen (dari 200 ribu lebih penduduk Belu) anak usia sekolah tidak sekolah. Mereka tidak mau sekolah, karena sudah keasyikan dengan dunia perjudian. Karena itu judi harus ditutup,” katanya.

VBL kembali menegaskan bahwa dirinya akan segera berkoordinasi dengan Polda NTT guna memberantas praktek judi di Belu.

“Pemberantasan judi harus dilakukan mulai dari tingkat Polda. Biar perintahkan Polres dan Polsek, karena Polres, Polsek, yang paling dekat dengan masyarakat, serta bisa memberikan tindakan langsung,” katanya.

Jika dibiarkan, VBL menilai praktek perjudian ini akan membunuh generasi muda. Karena itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk aktif terlibat dalam upaya pemberantan berbagai praktik perjudian Belu, maupun di NTT secara keseluruhan.

“Jangan membangun untuk hancurkan generasi. Karena perjudian dan narkoba ini menindas generasi. Kita harus peranginya,” ucap VBL.

“Sampaikan kepada Kapolres yang tidak hadir hari ini, jika judi tidak beres, dia angkat kaki dari sini, hari ini ada Danyon, ada Dandim, ada Kajari, mari kita berantas,” pintanya.

“Kajari tangkap dan tuntut mereka (pelaku judi), lalu kirim ke Loksamawe dan Palembang. Nanti saya bicara dengan pak Menteri (Hukum dan Ham). Nanti uang ambil dari uang pribadinya gubernur. Boleh tidak suka dengan saya, asal ada perubahan. Tapi kalau bapak tidak kerja, jangan dekat-dekat dengan saya,” pungkasnya.

VBL rapat kerja bersama Wakil Bupati Belu, Ose Luan, dan seluruh Camat, Lurah, Kepala Desa, tenaga pendidik, serta tenaga kesehatan se Kabupaten Belu di gedung Graha Kirani, Atambua, Selasa (11/2/20) siang.

Kepala SMAK Suria Atambua, Romo Benyamin Seran, Pr, sangat setuju dengan sikap dan komitmen VBL memberantas judi dan narkoba.

“Saya sangat mendukung penegasan Gubernur itu. Sebab,, judi dan narkoba adalah barang pemali (terlarang), apalagi bagi anak didik atau generasi muda, itu akan merusak anak-anak dan masyarakat luas,” ujar Romo Benyamin kepada SERGAP disela-sela Raker di Graha Kirani, Selasa (11/2/20) siang.

Kata dia, judi tidak memberi keuntungan bagi hidup manusia, begitu juga narkoba.

“Judi dan narkoba adalah bencana kemanusiaan. Karena ini berkaitan dengan nyawah orang. Saya sangat setuju dengan pak Gub untuk lenyapkan judi dan narkoba dari wilayah kita, khususnya di Belu,” tegasnya.

Romo Benyamin Seran, Pr
Romo Benyamin Seran, Pr

“Judi dan narkoba sangat bahaya, apalagi di jaman modern sekarang ini. Siapa bilang judi tertutup, kemungkinan anak-anak ikut terlibat di dunia itu. Mengapa demikian, karena anak-anak hidup dalam masyarakat, apalagi saat menuju usia SD, SMP, SMA, akan terpengaruh dan mengikuti apa yang terjadi di lingkungannya. Karena jiwa mereka adalah jiwa meniru, mencoba-coba. Setiap hari, malam, siang, melihat judi dan narkoba, otomatis dia akan mencoba dan lakukan itu,” tutup Romo Benyamin. (sel/red)

2 Komentar

  1. Luar biasa..
    Terimakasih Bapak Gubernur terkasih sudah menegaskan pemberantasan Judi di Belu.
    Saya sangat mendukung… Kami merasa perjuangan kami utk melarang judi selma ini mendapat dukungan dan peneguhan yang luar biasa. Ayo masyarakat Belu, berantas Judi.
    Tuhan memberkati kita…
    Salam.

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini