
sergap.id, KUPANG – Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penghinaan dan pengancaman terhadap Leksi Yakobus Salukh, salah satu wartawan harian Victory News (VN).
Laporan Leksi diterima oleh Kanit II SPKT Polres Kupang Kota, Bripda Anggaecorazon Selan pada Sabtu (24/3/18) sore, sekitar pukul 15.00 Wita, dengan nomor Laporan Polisi: LP/B/238/SPK RESOR KUPANG KOTA.
Kasus ini berawal ketika Leksi ingin mengkonfirmasi soal keberangkatan Walikota ke Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. Walikota lantas menjawab bahwa dirinya akan menjelaskan semuanya setelah pulang.
Namun setelah tiba di tanah air, Walikota tak kunjung merespon pertanyaan Leksi. Akhirnya, VN menerbitkan berita dengan judul “Jefri Enggan Jelaskan Kepergiannya Ke AS” pada edisi Jumat (23/3/18).
Diduga, berita inilah yang membuat Walikota marah, lantas mengancam dan mengatai Leksi dengan sebutan Anj***. Ujungnya, Leksi melapor Walikota ke polisi. BACA JUGA: Jawaban Walikota
- BERIKUT PERCAKAPAN WALIKOTA DAN LEKSI VIA WHATSAPP PADA RABU, 14 MARET 2018 PUKUL 19.49 WITA:
Leksi: malam Pak Wali, maaf kalau ganggu, Pak Wali saya minta konfirmasi, dalam pertemuan di Amerika, yang disampaikan Pak Wali dari Kota Kupang apa saja, lebih spesifikasinya bidang apa? Pak Wali kapan Pulang? Makasih
Walikota: nanti pulang saja.. Sabtu malam.
Leksi: Siap.
- PERCAKAPAN WALIKOTA DAN LEKSI VIA WHATSAPP PADA JUMAT, 23 MARET 2018 PUKUL 10.58 WITA KETIKA LEKSI SEDANG BERADA DI RUANG REDAKSI VN:
Walikota: Siapa yang suruh Lu tulis begini?
Leksi: Bapak kemarin kan saya konfirmasi, Bapakkan, saya confirm.
Walikota: Lu tau duduk berdiri. Lu jangan cari hal sama saya.
Leksi: bukan cari hal Bapak.
Walikota: lu jangan cari hal sama saya. Lu awas e. lu jangan cari hal sama saya. Monyet, lu anjing saya bilang.
Leksi: Bapak saya,
Walikota: Lu cari hal ni. Lu jangan cari hal sama saya liat.
Leksi: Bapak, saya tidak cari hal. Saya konfirmasi, sesuai etikanya kami konfirmasi. Sebelumnya.
Walikota: hoe monyet lu cari hal nie, lu cari hal sama saya liat. Hoe anjing. Urus sendiri anjing.
Leksi: O ia.
Walikota: saya bilang betul o, begitu pun sama saya, tapi kau masih tulis model begitu itu. Saya tidak berdiskusi, karena saya banyak omong, banyak acara kemarin. Jelaskan masih lebih penting.
Leksi: bapak, saya konfirmasi sesuai etikanya begitu bapak, nanti kami/kita tidak konfirmasi bapak, bapak bilang kami tidak konfirmasi dan kemudian bapak marah-marah bapak.
Walikota: saya tidak ada waktu, saya trau-trau batak. Lu mulai cari hal saja, anjing lu tau nggak. Dengar.
Leksi: ia Bapak. Terimakasih. Bapak sudah maki anjing, nanti kami beritakan bapak.
Walikota: Lu jangan begitu, lu dengan cara-cara begitu, lu cara-cara bagaimana, lu tau nggak, lu jangan banyak ngelontah. Lu Tanya jawab pun sampai dahulu pun, sampai dahulu, nanti wawancara tarolah, lu nggak hadir baru taro sendiri. Gimana saat banyak orang lu…. Lu tau kalau lu di lu pung rumah.
Leksi: Bapakkan,
Walikota: Gimana Lu. Lu gimana sih?
Leksi: begini Bapak, bapak, bapak saya bukan cari. Bapak bukan pak Jefri nya, tapi saya cari walikotanya, bapak itu harus pahami, di mana saja kapan saja, Bapak, etikanya begitu bapak.
Walikota: Tidak, saya lagi pada syukuran. Saya bukan urusan pribadi, saya lagi banyak orang. Kelebihan nanya itu, saya bilang tunggu dulu. Saya sudah jelaskan ke orang lain. Kaya belum pernah jelaskan. Lu taro bilang saya tidak jelaskan ke masyarakat umum. Lu tau Beta jelaskan ke orang-orang, ko lu aja nggak hadir. Gimana, baru bosong.
Leksi: Bapak itu kan, Bapak, dalam, bapak dalam penjelasan ke media lain bapak, bukan dalam undangan konferensi perss, untuk Bapak jelaskan, karena itu kawan-kawan lain wawancara sendiri.
Walikota: ya, karena sore. Bukan, saya kumpul mereka waktu sore itu. Untuk beritakan. Saya turun baru jelaskan. Memang konferensi perss itu arahan dari mana untuk saya konferensi perss. Lu pi di mana cari dari dulu.
Leksi: Bapak substansi saya tanya kemarin su jelas Bapak.
Walikota: Apa.
Leksi: Kan Bapak saya tanya Bapak bisa menjelaskan.
Walikota: orang urusan lain, masa harus saya, kalau lu tanyakan yang lain. Saya lain. Ce. Cei si Fary urus orang nelayan lain. Saya lagi Om Fary jalan. Dia nyosor tanya, saya bilang sabar to. Nanti saya jawab lagi, saya kan tidak marah kemarin. Lu jangan cari hal.
Walikota: (mengirimkan cuplikan berita VN edisi Jumat 23 Maret 2018) Maksud apa lu tulis itu.. kemarin lu tanya pada saat acara begitu padat di Tenau.. terus saya harus urus lu sendiri?? Jelaskan ke saya apa maksud menulis itu. Kau jangan suka cari masalah sama saya. Kenapa lu sonde tulis tanya saat acara lain dan sibuk sekali tiba-tiba lu nyosor.. beta bilang nanti saja.. kenapa harus menulis seperti itu.. emang tidak ada berita lain?? lu tolong jelaskan ke beta dulu.. lu yang sonde hadir pada saat jelaskan ke Wartawan.. baru lu tulis gitu.. lu siapa ko musti jelaskan khusus..
Leksi: Pak Wali saya konfirmasi kemarin, jelas, untuk tulis, saya tidak ada urusan dengan Wartawan lain. Pak Wali Kota, sejak pulang baru saya konfirmasi kemarin, kalau tidak konfirmasi pak marah-marah bahwa tidak konfirmasi. Thanks. (fwl/fwl)