sergap.id, SEBOWULI – Sejumlah pertandingan olahraga akan digelar di Desa Sebowuli, diantaranya sepak bola, voli putra, voli putri, dan lomba kesenian antara Sekolah Dasar (SD) dan antar Dusun.
Kegiatan ini dalam rangka meramaikan Hari Ulang Tahun (Hut) berdirinya Desa Sebowuli yang akan memasuki usia setengah abad atau 50 tahun pada tanggal 27 September 2019 mendatang.
Wakil Ketua Panitia Pesta Emas Desa Sebowuli, Martinus Madha, menjelaskan, berbagai pertandingan tersebut akan dimulai 24 Agustus 2019.
“Ada 14 tim voli putra dan putri. Sedangkan bola kaki ada 11 tim. Selain olahraga, masyarakat juga akan mengadakan bakti sosial dan pengerjaan gapura desa,” ujar Martinus kepada SERGAP, Sabtu (17/8/19).
Menurut Martinus, panitia telah menyiapkan rumah inap bagi tim yang berasal dari luar Desa Sebowuli.
Tema perayaan ulang tahun kali ini adalah Menoleh Masa Lalu, Merajut Masa Kini, dan Menatap Masa Depan.
Ada refleksi di balik tema yang diangkat ini, yakni seluruh proses pencapaian yang telah terjadi, baik itu pembangunan desa maupun pembangunan sumber daya manusia ada kurang dan lebihnya.
“Kita mau berbenah agar lebih baik dan sukses. Hal-hal kurang dari kemarin kita perbaiki. Yang baik kita lanjutkan. Dan momen inilah kita mesti berhenti sejenak untuk melakukan evaluasi. Kita harus optimis ke depan bahwa kita mampu membangun Desa Sebowuli menjadi lebih baik. Saya harapkan peran orang muda lebih pro aktif. Jangan malas. Harus rajin bekerja dan sekolah,” ucapnya, berharap.
Kata Martinus, pagi ini, Senin (19/8/19), dirinya bersama Kepala Desa Sebowuli, Marselinus Niki akan menemui Bupati Kabupaten Ngada Drs Paulus Soliwoa guna menyampaikan rencana berbagai kegiatan HUT Desa Sebowuli, sekaligus mengundang Bupati Soliwoa untuk hadir pada perayaan puncak tanggal 27 September 2019.
“Tanggal 26 September 2019, kami akan buat upacara memberi makan leluhur. Pada saat ini semua kepala suku akan diundang untuk mengikuti ritual ini. Kami juga akan mengirim surat kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT Yoseph Nae Soi untuk hadir. Kita berharap salah satu dari mereka dapat hadir,” paparnya.
Martinus mengaku, dana yang dipakai guna menyukseskan perayaan HUT ini 70 persennya berasal dari swadaya masyarakat dan 30 persennya adalah dana desa.
“Kami juga melibatkan perantau asal Desa Sebowuli yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia dan di luar negeri. Yah minimal membantu panitia dengan mengirimkan sedikit rejeki yang mereka peroleh di tempat kerja mereka. INI NOMOR REKENING PANITIA: 461 801 011 194 530 AN. PANITIA EMAS DESA SEBOWULI. NO. TELEPON : 082 236 227 030, 082 213 480 779, 082 145 539 350, 082 145 765 828,” katanya.
Erwin Rii Kilo, salah satu tokoh muda Desa Sebowuli kepada SERGAP, Minggu (18/8/19), berharap perayaan HUT desa mampu memotivasi orang muda untuk lebih giat mendukung program kerja Kepala Desa.
“Saya berharap ini adalah peristiwa di mana kita harus saling mendukung untuk mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia,” ucap Erwin.
Desa Sebowuli adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Ine Rie, Kabupaten Ngada, Provinsi NTT. Desa Sebowuli merupakan desa pemekaran dari Desa Ine Rie. Setelah itu, Desa Sebowuli dimekarkan lagi, dan desa baru itu adalah Desa Paupaga.
Di desa yang memiliki jarak 10 kilo meter ke gunung Ine Rie dan 500 meter ke bibir pantai Laut Sawu ini memiliki dua kampung tradisional, yakni Kampung Poma Leke dan Kampung Watu.
Desa Sebowuli berdiri pada tanggal 27 September 1969. Nama Desa Sebowuli merupakan sebuah akronim yang diambil dari semua nama suku yang mendiami desa itu, yakni Suku Seso, Suku Sebo, Suku Boro, Suku Poso, Suku Kemo, Suku Wunga, Suku Turu, Suku Liku Woe Kae dan Suku Liku Woe Azi.
Sejak berdiri, Desa Sebowuli telah dipimpin oleh tujuh Kepala Desa, yaitu Yoseph Maja periode 1969 -1977, Zakarias Radha 1978-1988, Yohanes Demu 1989- 1998, Dominikus Goda 1999-2005, Thomas Pea 2005-2017, Yohanes P. Ago 2018, dan Marselinus Niki 2018-2024. (fwl/fwl)