
sergap.id, KUPANG – Sejak Senin (20/4/20) malam, pintu perbatasan antara Provinsi NTT dan Negara Demokratik Timor Leste ditutup total bagi warga pelintas batas.
Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si kepada wartawan di Kupang, Senin (20/4/20) malam.
Menurut Marius, penutupan tiga pintu perbatasan utama, yakni Motaain, Motamasin, dan Wini, serta pintu-pintu kecuil lainnya itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, baik di NTT maupun di Timor Leste.
“Pemerintah saat ini, baik pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota sedang bekerja keras untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Karena itu, mulai malam ini kita akan menutup pintu perbatasan di Motaain, Motamasin, dan Wini,” tegas Marius.
Marius menjelaskan, dengan adanya keputusan ini, maka warga Timor Leste tidak diperkenankan menyinggahi Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT, jika ingin pulang ke Timor Leste.
“Kita sudah tutup pintu perbatasan. Untuk itu diharapkan semua warga Timor Leste yang ingin ke Timor Leste sebaiknya untuk sementara tetap berdiam di tempat, sambil menunggu keadaan normal kembali. Ini dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona di seluruh NTT,” ucapnya.
Sebelumnya, Konsul Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Jesuino Dos Reis Matas C, mengatakan pemerintah Timor Leste memberlakukan kebijakan menutup pintu penyeberangan di kawasan perbatasan NTT dengan Timor Leste untuk membatasi jumlah pelintas di perbatasan guna mencegah penularan penyakit Covid-19.
“Kami hanya melakukan pembatasan bagi pelintas batas. Bagi warga asing yang hendak ke Timor Leste dengan tujuan tidak penting tidak diizinkan masuk ke wilayah Timor Leste,” kata Konsul Republik Demokratik Timor Leste (RDTL),Jesuino Dos Reis Matas C di Kupang, Jumat (20/3/20) lalu.
Jesuino menjelaskan, pelintas batas yang diizinkan melintas di perbatasan hanya warga asing yang tinggal di negara itu.
“Kami hanya mengizinkan pelintas batas ke Timor Leste apabila yang bersangkutan memiliki tugas penting di Timor Leste seperti Pastor, Suster maupun petugas medis dan pelaku bisnis,” tegasnya. (vg/pad)