
sergap.id, ENDE – Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya meningkatkan kualitas jalan di Pulau Flores.
Saat ini ruas jalan Ndao – Nangakeo di Kabupaten Ende, sepanjang 15,7 KM sedang diperlebar.
Proyek yang dikerjakan PT Panji Bangun Persada KSO PT Novita Karya Taga tersebut terbagi dalam 4 segmen pelebaran jalan menuju standar.
Pantauan SERGAP pada Jumat (8/3/24) sore, tampak beberapa alat berat sedang beroperasi di lokasi proyek. Sistem buka tutup jalan pun diberlakukan karena ada pemotongan tebing batu cadas dan tebing tanah setinggi antara 15 meter hingga 50 meter di beberapa titik di segmen 1 dan 2.
“Saat ini baru dua segmen yang dikerjakan. Sementara dua lainnya akan dikerjakan nanti. Batas waktu penyelesaian proyek ini per 31 Desember 2024”, ungkap salah satu pengawas proyek saat bincang-bincang dengan SERGAP di lokasi segment 2.
Sementara itu PPK 4.1 Provinsi NTT, Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 4, BPJN NTT, Nama Frumensia Silvia, ST, MT, yang dihubungi per telepon, menjelaskan, proyek ini bernilai kontrak Rp 133 miliar untuk menangani ruas jalan sepanjang 53 KM (15,7 KM tersebut termasuk di dalamnya) atau Long Segment, yakni penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus, bisa lebih dari satu ruas, yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam, yaitu jalan mantap dan standar sepanjang segmen.
“Ada rehab minor, ada preventive, ada rehab jembatan, ada pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, ada juga rutin kondisi”, paparnya.
Silvia menambahkan, segmen pelebaran jalan menuju standar ini, untuk melebarkan jalan dari lebar badan jalan semula 4,5 meter ke 6 meter.
-
Warga Senang
Sejumlah pedagang kaki lima yang juga warga Nangakeo yang ditemui SERGAP saat sedang berjualan berbagai jenis makanan di pinggir jalan sebelum palang pintu buka tutup jalan menuju lokasi proyek, mengaku, senang dengan kehadiran proyek pelebaran tersebut yang menggunakan sistem buka tutup jalan.
“Kami ini biasanya jualan di dermaga feri (Nangakeo). Tapi dengan adanya proyek ini kami bisa jualan disini juga”, ucap Mama Siti.
Makanan yang dijual pun beragam, mulai dari nasi kuning campur ikan teri balik tomat, nasi telur, nasi ayam, hingga makanan ringan dan berbagai macam minuman, termasuk minuman dingin.
“Untungnya lumayan pak. Makin lama penyelesaian proyek ini makin untung kami, hehehehe”, ujar Mama Ita, sedikit bergurau. (har/cs)































