sergap.id, ADVETORIAL – Pantai Haubenkase merupakan destinasi wisata eksotis yang terletak di Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pantai yang memiliki pasir putih dan diapit bukit berbatu ini berada di dekat Pasar Baun dan resto Se’i Babi yang terkenal selalu menyajikan se’i dengan kualitas terbaik (se’i = daging babi yang dibakar atau dipanggang menggunakan metode pengasapan).
Selain indah dan menawan, pantai Haubenkase juga memiliki cerita yang patut disimak tentang perebutan tahta kerajaan Amarasi antara kakak dan adik.
Konon tahun 700, terjadi perebutan tahta antara kakak dan adik.
Sebelum ayahanda meraka meninggal, si adik ditetapkan sebagai Putera Mahkota.
Tapi karena tidak menguasai angkatan perang dan kalah bersaing dengan sang kakak, si adik akhirnya mengalah dan pergi meninggalkan Baun (pusat kerajan Amarasi).
Melalui pantai Haubenkase, si adik menyusuri lautan lepas menggunakan sebuah papan. Tak ada yang tahu apakah dia sampai di daratan seberang atau mati di tengah laut.
Yang pasti cerita tentang kepergian “Raja Amarasi” itu melegenda hingga hari ini.
Kisah historis ini selaras dengan keindahan pantainya. Itu sebabnya Jemaat GMIT Ebenhaezer Buatam, Merbaun, mengubah pantai Haubenkase menjadi destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi.
Bahu membahu mereka membangun beberapa lopo (tempat berteduh), MCK, dan tangga menuju puncak bukit, hingga akhirnya dari tempat ini wisatawan dapat mengabadikan diri dengan latar belakang pemandangan yang memikat.
Pantai ini sendiri telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Kupang.
Pengresmiannya dilakukan oleh Wakil Bupati Kabupaten Kupang, Jerry Manafe.
Jerry bahkan mengapresiasi sikap dan partisipasi jemaat Ebenhaezer Buatam dalam membangun dan mempromosikan keindahan pantai Haubenkase ke khalayak banyak.
Menurut dia, membangun pariwisata membutuhkan prinsip, relasi dan kordinasi. Karena itu ia berharap adanya Alokasi Dana Desa (ADD) yang dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata Pantai Haubenkase.
Keindahan pantai ini juga diakui oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
“Tempat ini indah, panoramanya sangat luar biasa,” ujar Laiskodat saat mengunjungi Pantai Haubenkase, Sabtu (07/9/19).
Hanya saja, kata Laiskodat, sarana pra sarana pendukung di sekitar pantai masih harus dibenahi, dan dibangun, diantaranya hotel atau tempat penginapan yang mampu memberi rasa nyaman bagi pengunjung.
“Agar wisatawan tidak kesulitan untuk mendapatkan segala sesuatu yang dibutuhkan,” katanya.
Selain itu, masyarakat di sekitar pantai, terutama anak-anak dan remaja harus diberi pelatihan bahasa Inggris dan dilatih menjadi juru masak yang handal.
“Harus berdayakan anak – anak dari tempat ini. Kebetulan ada SMK di tempat ini, harus bisa melahirkan generasi yang mengerti tentang pariwisata, generasi yang tidak mengharapkan menjadi PNS,” tegasnya.
Laiskodat pun berjanji akan memberikan perhatian prioritas terhadap pengembangan pantai Haubenkase.
“Pemprov pasti akan intervensi dalam upaya mengembangkan lokasi ini. Kita akan bekerjasama dengan Pemkab Kupang agar sama – sama masuk dan benahi tempat ini. Mulai dari bangunannya, infrastrukturnya, listrik juga harus masuk di tempat ini, bahkan sampai ke permodalannya. Masalah modal kita akan masuk melalui KUR,” ucapnya.
Ketua Majelis Jemaat Ebenhaezer Buatam, Pendeta Sherly Tatibun, S.Th, berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) segera menyiapkan bibit tanaman buah untuk ditanam di pantai Haubenkase.
“Kami berencana untuk menanam berbagai macam tanaman. Mangga, pepaya kalivornia, sayur – sayuran, sukun dan beberapa tanaman lainnya akan kami budidayakan ditempat ini,” katanya. (adv/adv)