sergap.id, KOBALIMA – Sebastianus Fouk, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Raisikun 1, Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka, ditemukan telah meninggal dunia pada Selasa (10/4/18) pukul 06.30 waktu Malaysia.
Almarhum dilaporkan meninggal akibat serangan jantung saat berada di toilet.
Keluarga berharap jasadnya dapat dipulangkan. Namun ternyata TKI yang merantau ke Malaysia sejak tahun 1996 itu langsung di kubur di Malaysia 9 jam kemudian setelah ia meninggal atau pada pukul 15.30, Selasa (10/4/18).
Yolenta Bete, istri almarhum, yang ditemui SERGAP di kediamannya di Malaka, mengaku, tak bisa berbuat banyak setelah mendengar kematian suaminya dari Nelda Fransiska, rekan kerja suaminya di Malaysia melalui telepon.
Dia berharap jasad suaminya dapat dipulangkan ke kampung halamannya. Hal yang sama diharapkan juga oleh Yosefina, adik bungsu almarhum.
Namun jasad almarhum telah kebumikan tanpa persetujuan keluarga.
Yosefina mengaku, kata Nelda, almarhum sudah lama mengidap penyakit darah tinggi. “Bahkan sebelumnya dia sering pinggsan ketika sedang bekerja. Begitu kata Nelda,” ujar Yosefina.
Yosefina meminta pihak perusahaan tempat almarhum bekerja dapat menunjukan surat keterangan dokter untuk membuktikan bahwa benar almarhum meninggal karena serangan jantung.
Yosefina mengaku almarhum adalah TKI resmi yang bekerja di Malaysia.
“Kok bisa ya? kakak saya itu memiliki paspor, tetapi (jasadnya) tidak bisa di pulangkan. Padahal 3 hari lalu, ada jasad orang Malaka bisa dipulangkan walaupun dia tidak memiliki paspor. Aneh…,” katanya.

Menurut Yosefina, hingga kini pihak perusahaan tempat almarhum bekerja belum pernah menghubungi keluarga almarhum.
Karena itu, Yosefina meminta Kedutaan Besar (Dubes) RI di Malaysia untuk mengusut penyebab kematian almarhum, sekaligus membantu memulangkan jasad almarhum, serta mengurusi hak-hak almarhum di perusahaan tempatnya bekerja. (sel/sel)