Rabu (22/2/23), umat Katolik akan merayakan hari Rabu Abu sebagai tanda awal puasa dan pantang. Mulai kemarin sudah ada umat yang bertanya bagaimana cara puasa. Apa saja yang tidak boleh dimakan saat pantang. Pertanyaan semacam ini terus berulang dari tahun ke tahun.
Menurut saya puasa bukanlah tujuan, melainkan jalan pertobatan. Jika puasa menjadi tujuan, maka semua akan fokus pada aturan puasa dan pantang. Seolah kalau sudah melakukannya, maka sudah menjalani masa puasa dengan benar dan baik. Padahal puasa dan pantang adalah jalan pertobatan untuk menyesali dosa dan semakin dekat dengan Tuhan.
Dalam Injil (Rabu Abu) Yesus mengajarkan cara berdoa, beramal dan berpuasa. Ketiga tindakan ini adalah jalan pertobatan. Semua hanya terarah kepada Tuhan, bukan untuk pamer atau kesombongan agar dilihat manusia bahwa aku sedang berdoa, beramal dan berpuasa. Semua kita lakukan secara tersembunyi, sebab apa yang kita lakukan merupakan pertobatan yaitu niat kembali kepada Tuhan.
Seperti kata nabi Yoel, “Berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu.”
Jadi berpuasa adalah keputusanku menyesali atas dosa dan keinginan untuk kembali kepada Allah. Maka jangan bingung soal apa yang boleh atau tidak boleh dimakan. Berapa kali makan sehari. Tetapi apakah aku sudah kembali kepada Tuhan?
Doa adalah jalan untuk mendekat pada Tuhan. Apakah selama ini aku sudah tidak peduli pada sesama? Maka aku kembali membangun relasi yang baik dengan sesama melalui amal.
Amal bukan sekedar uang, tetapi kesediaan memberikan apa yang selama ini tidak kita berikan pada sesama. Misalnya selama ini kita abai terhadap orang tua, maka saat puasa lebih peduli pada orang tua dengan mengunjungi, mengajak ngobrol. Meski kita harus kehilangan waktu kita. Atau selama ini kita bermusuhan dengan sesama, maka kita berusaha untuk menyapa dan berbaikkan kembali. Inilah puasa. Maka bagi saya meski kamu tidak makan daging selama 40 hari atau hanya makan sehari sekali saja tapi kamu tidak berdoa dan beramal, aku pikir kamu hanya menghemat pengeluaran saja. Bukan puasa.
Selamat berpuasa selama 40 hari. (AN)