sergap.id, IRAQ – Pasukan Elit Iran menyerang dua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Ayn al-Asad, Irak Barat, pada Rabu (8/1/20) dini hari.
Serangan ini merupakan balasan atas kematian komandan Pasukan Quds, sayap eksternal Garda Revolusi Iran, Jenderal Qasem Soleimani, pekan lalu.
“Balasan ini akan penuh dengan ‘rasa sakit’ dan ‘kehancuran,” tulis Garda Revolusi Iran seperti dilaporkan Bloomberg, hari ini.
Kepala Komite Pengamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, menegaskan, serangan mereka bisa menjadi mimpi buruk bagi AS.
Ia bahkan menawarkan 80 US$ kepada siapa saja yang bisa membunuh atau memenggal kepala Presiden AS, Donald Trump.
“Kami akan memberikan US$ 80 juta, sebagai hadiah pada siapapun yang bisa membawa kepala dari seseorang yang telah memerintahkan membunuh tokoh revolusi kita (Jenderal Qasem Soleimani). Siapapun yang bisa membawa kepala orang gila berambut kuning akan kami berikan US$ 80 juta atas nama negara besar Iran. Bersoraklah jika setuju,” katanya.
Sementara itu, Donald Trump menyatakan ‘semuanya baik’ setelah Iran melancarkan serangan rudal yang menargetkan dua markas tentara AS di Irak.
Trump juga menyatakan bahwa perhitungan korban dan kerusakan akibat serangan rudal Iran, masih berlangsung.
“All is well! Rudal-rudal diluncurkan dari Iran terhadap dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak,” tulis Trump dalam komentarnya via Twitter, seperti dilansir AFP, Rabu (8/1/20).
“Penaksiran jumlah korban jiwa dan besarnya kerusakan sedang dilakukan sekarang. Sejauh ini, begitu baik! Kita memiliki militer paling kuat dan paling dipersenjatai di dunia, sejauh ini!” tegas Trump.
Trump tidak memberikan pernyataan resmi beberapa jam setelah serangan rudal Iran. Pernyataan resmi yang disampaikan segera sudah menjadi tradisi informal bagi kepresidenan AS, terutama menyangkut krisis kebijakan luar negeri.
“Saya akan memberikan pernyataan besok pagi,” imbuh Trump merujuk pada Rabu (8/1) pagi waktu AS.
Iran dalam pernyataannya menegaskan bahwa ‘puluhan rudal’ diluncurkan terhadap target pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, yang menjadi markas tentara AS sebagai balasan atas serangan drone AS yang menewaskan Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
Iran juga menjanjikan bahwa ‘respons yang lebih menghancurkan’ akan diberikan jika AS melancarkan serangan lebih lanjut.
- Gempa Dua Kali
Gempa Pertama terjadi pada pukul 02.20 UTC atau pukul 09.20 WIB dengan kekuatan M 4,9. Pusat gempa terjadi 10 KM tenggara dari Borazjan, Iran dengan kedalaman 10 km.
Berselang hampir 1 jam, atau tepatnya pukul 03.19 terjadi gempa berikutnya. Gempa tersebut berkekuatan M 4, dan berpusat 17 KM tenggara Borazjan, Iran. Pusat gempa memiliki kedalaman10 KM.
Namun hingga kini pemerintah setempat belum memberi laporan berapa kerugian yang diderita, termasuk korban jiwa. (r1/r1)