
sergap.id, MBAY — Ditengah pikuk politik yang kerap diwarnai kemewahan dan pencitraan, Patrisius Bhoko, SE, justru tetap tampil sederhana, rendah hati, dan tampak kesehariannya selalu dekat dengan rakyat.
Ya, ia adalah anak petani sederhana yang mempunyai semangat juang dan pengorbanan demi kepentingan masyarakat Nagekeo.
Meski berasal dari latar belakang yang jauh dari gemerlap, politisi kelahiran Dusun Liwo, Desa Wuliwalo, Kecamatan Mauponggo pada 17 Desember 1977 ini memiliki tekad pengabdian yang patut ditiru.
“Saya ingin tetap sederhana. Naik ojek atau angkutan umum setiap hari dari rumah ke kantor bukan karena tidak mampu, tetapi karena saya ingin ikut membantu mereka yang bekerja sebagai sopir atau tukang ojek,”ungkap Patris saat bincang-bincang dengan SERGAP di gedung DPRD Nagekeo, Selasa (4/11/2025).
Asal tahu saja jarak rumahnya dengan Kantor DPRD Nagekeo sejauh 70 kilometer. Itu karena Patris tinggal di Mauponggo, sementara kantornya berada di Mbay, ibukota Nagekeo.
“Kalau saya naik kendaraan umum, berarti saya ikut memberi rezeki bagi orang lain. Itulah cara kecil saya untuk berbagi,” ucapnya.
-
Pendidikan dan Organisasi
Patris mulai mengawali sekolah di SDN Uluwagha (1984–1990), kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Mauponggo (1990–1993) dan SMAK St. Klemens Boawae (1993–1996). Ia lantas melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Kupang (1997–2005).
Semasa kuliah, Patris aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) STIM Kupang (2001–2002), Ketua Senat STIM Kupang (2002–2003), dan Ketua PMKRI St. Fransiskus Cabang Kupang (2003–2004).
Ia juga menjadi pendiri Ikatan Mahasiswa Mauponggo (IMAGO) dan Perhimpunan Pemuda Mahasiswa Ngada (P3MN). Bahkan, ia dipercaya sebagai Ketua Sidang Kongres dan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) PMKRI se-Indonesia di Manado.
Sebelum terjun ke dunia politik, Patris mengabdikan dirinya di bidang pemberdayaan masyarakat. Ia pernah menjadi fasilitator pemberdayaan masyarakat desa (2008–2014) dan pendamping desa di Kecamatan Mauponggo (2013–2018).
Pengalaman ini menempanya menjadi sosok yang peka terhadap kebutuhan akar rumput.
Patris juga sempat menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Komite Pemantau Pemilu Daerah (KIPPDA) NTT tahun 2004, sebelum akhirnya bergabung dengan Partai Demokrat pada tahun 2006 sebagai anggota Divisi Organisasi DPD I NTT.
-
Karir Politik
Patris menikah pada 28 Oktober 2009, dan kini dikaruniai tiga orang putra. Ia terpilih menjadi anggota DPRD Nagekeo periode 2019–2024 dari Daerah Pemilihan II (Mauponggo, Keo Tengah, dan Nangaroro) dengan 837 suara. Kepercayaan masyarakat kembali diperoleh di periode kedua (2024–2029) dengan 1.147 suara.
Kesederhanaan, kejujuran, dan komitmen kuat terhadap rakyat inilah membuat nama Patris mulai disebut-sebut sebagai salah satu figur potensial untuk bertarung dalam suksesi Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo tahun 2029.
Namun, ketika hal itu disinggung soal itu, Patris hanya tersenyum dan menjawab pelan, “Semua saya serahkan pada kehendak Tuhan dan kepercayaan masyarakat. Saya hanya ingin terus bekerja dengan hati.”
Dengan ketulusan dan rekam jejak pengabdian yang panjang, Patrisius Bhoko menjadi contoh nyata bahwa pemimpin sejati tak selalu diukur dari harta dan jabatan, tetapi dari seberapa besar ia mau berjalan bersama rakyatnya, bahkan dari atas sadel ojek sekalipun. (sg/sg)




























