Banjir Mauponggo
Banjir Mauponggo, Senin (8/9/2025) sore.

sergap.id, MAUPONGGO – Dua ruas jalan di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, lumpuh total akibat diterjang banjir pada Senin (8/9/2025) sore.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Agustinus Pone, SH, kepada SERGAP, Senin (8/9/2025) malam, menjelaskan, banjir dipicu hujan lebat yang turun sejak Sabtu (6/9/2025) hingga Senin sore.

“Kondisi topografi wilayah yang berada di dataran tinggi membuat aliran banjir mengalir deras dari hulu menuju pesisir pantai. Banjir membawa material yang merusak pemukiman, lahan pertanian, menyapu ternak warga, hingga infrastruktur jalan dan jembatan”, ungkapnya.

Langkah-langkah yang telah dilakukan BPBD Nagekeo antara lain mengumpulkan informasi terkini dari kepala desa maupun warga setempat terkait kronologi kejadian, serta mendata kerusakan fasilitas publik, lahan pertanian, perumahan, harta benda, maupun potensi korban jiwa.

Data ini kemudian diteruskan ke Pusdalops BNPB sebagai bahan pertimbangan bantuan dari pemerintah pusat. Tim BPBD pun akan segera turun ke lokasi untuk melakukan pendataan lebih detail.

“Identifikasi di lapangan sangat penting sebagai dasar penetapan status bencana oleh Bupati. Dengan begitu, kita bisa mengakses bantuan yang bersumber dari APBD, APBD I, maupun Dana Siap Pakai BNPB. Laporan awal juga sudah kami kirimkan ke BNPB hari ini,” ujarnya.

Menurut Pone, ada lima desa yang dilanda banjir dan beberapa fasilitas umum yang rusak, diantaranya:

  1. Desa Maukeli: banjir terjadi di Kampung Betawa, Kali Maumbena, Jembatan Maukeli
  2. Desa Lokalaba: Kampung Pauleka
  3. Desa Aewoe: Kantor BP, Kantor Resort Peternakan, pemukiman warga sekitar, dan Jembatan Aetoro.
  4. Desa Lodaolo: Kampung Dhawe
  5. Desa Wolokisa: Kampung Bayu, lahan sawah dan kebun warga
  6. Ruas jalan Maukeli – Lajawajo (jalan kabupaten) lumpuh total
  7. Ruas jalan Sawu – Mulakoli (jalan kabupaten) lumpuh total
  8. Ruas jalan Gako – Mauponggo (jalan provinsi) tertutup material longsor.

“tidak ada korban jiwa. Hanya kerusakan jalan dan jembatan, lahan sawah, kebun, ternak, serta sejumlah rumah warga terendam banjir”, kata Pone.

Hingga berita ini dipublikasi, hujan dengan intensitas ringan dan sedang masih terjadi di wilayah Mauponggo. BPBD Nagekeo pun terus memantau perkembangannya.

  • PUPR Nagekeo

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo, Remigius Jago, mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Mauponggo terjadi sejak Sabtu (7/9/2025) malam.

Laporan warga, kata dia, beberapa ruas jalan utama nyaris putus akibat derasnya arus air yang meluap dari sungai dan akibat tersumbatnya saluran air.

Salah satu titik terparah terjadi di Kampung Dhawe, Desa Lodaolo. Warga menyoroti pekerjaan proyek Dinas PUPR tahun 2023 berupa duicker yang dinilai tidak sesuai kondisi lapangan.

“Dulu sudah ada jembatan yang dibangun masyarakat sejak kami masih SD. Lebarnya lebih besar dan konstruksinya kuat. Tetapi dibongkar oleh PUPR pada tahun 2023, diganti dengan duicker yang lebih sempit. Akibatnya air tidak tertampung, malah meluap ke badan jalan. Tembok penahan tanah sepanjang sekitar 10 meter juga roboh”, beber Remigius kepada SERGAP, Senin malam.

Hal serupa juga terjadi di sisi barat Kampung Dhawe serta di ruas jalan Gako – Mauponggo, tepatnya di wilayah Pajomala, Desa Lajawajo. Pada titik ini, jalan utama nyaris putus akibat tergerus banjir. Kondisi ini membuat akses transportasi masyarakat terganggu.

Remigius menduga, perencanaan proyek tersebut dilakukan tanpa kajian mendalam dan minim komunikasi dengan masyarakat.

“Sepertinya survei hanya di atas meja, tidak turun langsung ke lapangan. Kalau saja mereka dengar suara masyarakat, pasti bisa mengantisipasi banjir seperti ini,” ucapnya.

Sementara itu, warga Mauponggo berharap, Pemerintah Kabupaten Nagekeo segera turun tangan memperbaiki kerusakan dan melakukan perencanaan pembangunan yang lebih matang.

“Kami hanya ingin pembangunan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, bukan yang justru menambah derita saat musim hujan,” tegas Anselmus, tokoh masyarakat setempat. (sg/sg)

Komentar Sesuai Topik Di Atas