Peserta Tour de eNTeTe sedang bantu memasak bersama relawan banjir Bandang Mauponggo, Kamis (18/9/25).
Peserta Tour de eNTeTe sedang bantu memasak bersama relawan banjir Bandang Mauponggo, Kamis (18/9/25).

sergap.id, MAUPONGGO – Dua etape Tour de eNTeTe, yakni Larantuka–Maumere dan Maumere–Ende dibatalkan karena ancaman erupsi gunung Lewotobi, serta bencana banjir dan longsor yang sedang melanda Pulau Flores.

Walau demikian, Direktur Event Tour de NTT 2025, Jannes Eudes Wawa, memastikan total etape tetap sepuluh sesuai rencana awal melintasi Pulau Timor, Sumba, dan Flores yang diikuti 16 tim dari 13 negara dengan rute sepanjang lebih dari 1000 kilo meter.

Dan, sebagai mengganti dua etape yang batal tersebut,  panitia telah menambah etape baru, yakni Mbay – Ende, Ende – Bajawa, Bajawa–Ruteng dan finish di Labuan Bajo.

Rencananya etape Mbay – Ende digelar hari ini, Kamis (18/9/25), namun dibatalkan lagi, karena peserta Tour de eNTeTe memilih menyumbangkan seluruh hadiah etape Mbay – Ende sebesar Rp 109 juta kepada korban banjir bandang di Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.

Selain itu, para pembalap bersama EO juga langsung menemui korban banjir bandang di Desa Sawu, Mauponggo. Mereka menyampaikan dukungan moral, hingga ikut memasak bersama relawan bagi para pengungsi banjir.

Donasi Rp 109 juta itu pun diserahkan langsung oleh manajer tim asal Prancis, Maxime Martin, dan manajer tim asal Mesir, Omar Walid Elsaid Osman Elbehiry, kepada Wakil Bupati Nagekeo, Gratianus Muga Sada di Posko Utama Mauponggo, disaksikan Kadis Pariwisata sekaligus Plt. Asisten III Nagekeo, Kalak BPBD Nagekeo Agustinus Pone, serta Kadis Pariwisata Provinsi NTT Noldy Pellokila.

“Kami datang bukan hanya untuk balapan, tetapi juga untuk berbagi. Apa yang dialami warga Mauponggo adalah luka kita bersama, dan bantuan ini adalah wujud solidaritas kami,” ungkap Maxime Martin.

  • Ganti Etape

Dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (18/9/25), Jannes Eudes Wawa, menjelaskan, etape Mbay – Ende akan diganti dengan etape baru yang dipusatkan di Kota Ende, yakni mulai star dari Depan Gereja Katolik Ndona menuju Kota Ende melewati jalan Prof WZ Yohanes – Jalan Wirajaya – Jalan Nuamuri – Jalan Pahlawan – Jalan Kartini – Jalan Soekarno – Jalan Katedral – Jalan Ahmad Yani – Jalan El Tari – Jalan Wijaya – dan finish di Lapangan Pancasila.

“Khusus dari jalan Wijaya hingga jalan El Tari akan memutar (loop) sebanyak tiga kali”, tegasnya. (el/sg)

Komentar Sesuai Topik Di Atas