
sergap.id, MBAY – Kasus kematian Prada Lucky Namo menjadi perhatian berbagai pihak, tak terkecuali DPRD Kabupaten Nagekeo.
“Kami baru kembali dari kegiatan Bimtek dan baru mendapat kabar ini. Tentu sangat mengejutkan. Kehadiran TNI seharusnya membawa kedamaian, bukan justru memunculkan kekerasan di internal mereka sendiri”, ungkap Ketua Komisi I DPRD Nagekeo, Lukas Mbulang, Jumat (8/8/25).
Menurut dia, jika di tubuh TNI saja terjadi penganiayaan hingga mengakibatkan kematian, bagaimana masyarakat tidak cemas? Sebab kasus kematian Prada Lucky ini telah menimbulkan rasa takut dan trauma di tengah masyarakat.
Lukas juga menyinggung soal sengketa lahan antara TNI AD dengan warga Desa Tonggurambang, Nagekeo, yang hingga kini belum terselesaikan.
“Masalah tanah belum selesai, lalu sekarang ada lagi kasus kematian prajurit. Ini membuat masyarakat semakin resah,” ucapnya.
Sebagai putra daerah sekaligus wakil rakyat di Lembaga legislatif, Lukas mengatakan, sengketa tanah TransAD di Nagekeo, dan kematian Prada Lucky telah menurunkan kepercayaan publik terhadap TNI AD.
“Kami sudah menyiapkan ruang bagi TNI untuk ikut membangun daerah. Namun, kalau yang muncul justru kekerasan, hal ini menimbulkan ketakutan baru di tengah masyarakat. Kehadiran TNI seharusnya membawa kedamaian dan mendorong kesejahteraan, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Karena itu, Lukas mendesak pimpinan TNI AD segera melakukan pembinaan yang lebih ketat dan berkelanjutan terhadap anggota TNI, terutama yang bertugas di daerah terpencil.
“Jangan sampai pendidikan yang terburu-buru, melahirkan anggota yang berperilaku kasar”.
“Kekerasan antara anggota, apalagi berujung kematian, adalah pelanggaran serius,” tutupnya. (sg/sg)