
sergap.id, PAPUA – Kelompok bersenjata Operasi Papua Merdeka (OPM) di bawah pimpinan Tenny Kwalik dan Ayub Waker menyerbu permukiman warga di Kampung Kimbeli, Kampung Banti dan Kampung Longsoran. Mereka membawa sandera, baik masyarakat pendatang maupun lokal ke lapangan yang berada di Kampung Utikini, Kabupaten Mimika.
Kelompok bersenjata ini tidak mengizinkan masyarakat untuk beraktivitas keluar kampung, termasuk untuk membeli makanan. Akibatnya, tidak sedikit dari sandera yang terpaksa memakan dedaunan untuk bertahan hidup.
Karena itu, Pemerintah Indonesia pun menggelar operasi militer dengan membentuk Tim Maleo. Tim ini terdiri dari 13 prajurit pilihan Korps Baret Merah yang memiliki kemampuan khusus.
Mereka adalah, Sertu Ricci Broury Papua Jaya, Lettu Inf. Syukma Putra Aditya, Lettu Inf. Agung Damar, Sertu Faisal Tanjung, Praka Fitra Musa, Praka Salim, Praka Widiantoro. Selanjutnya, Serka Rinaldo Oscar, Praka Eko Yudhi Afriansyah, Praka Syadam Hosen, Praka Iqbal, Praka Densi, Praka Sholeh.
Tim Maleo diback up oleh tim 751/Raider mendapat tugas menguasai Kampung Kimbeli dan Banti 2 tempat masyarakat disandera.
“Kalian adalah satuan Kopassus. Ingat tugas operasi adalah kehormatan. Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan tugas. Intinya tugas harus berhasil jangan sampai ada korban masyarakat,” kata Dansatgasban Intel-15 Kolonel Inf. Agung Winatha.
Medan yang sulit karena berlumut dengan jurang di sisi kanan kirinya tak menyurutkan semangat para prajurit.
Setelah melalui perjalanan panjang yang menyulitkan dan penuh tantangan, tim maleo akhirnya tiba di titik yang dituju sesuai target. Namun, rencana penyerbuan gagal lantaran ada beberapa tim yang belum tiba di lokasi sasaran.
Di tengah guyuran hujan deras dan cuaca yang sangat dingin, para prajurit harus menunggu waktu untuk membebaskan sandera. Kondisi yang dialami para prajurit semakin parah karena kelaparan akibat bekal habis dalam perjalanan.
Meski begitu mereka tidak menyerah dan memilih meminum air hujan dan air sungai untuk bertahan hidup.
Dalam senyap mereka terus memantau pergerakan para penyandera. Hingga waktunya tiba, tepat pada hari H dan jam J, dimulai dentuman mortar 81 para prajurit melakukan penyeranganan ke Kampung Kimberli.
Mendapat serangan mendadak, OPM yang tidak mengira bakal diserang langsung berhamburan menyelamatkan diri.
Mereka tidak menyangka jika TNI akan membelah gunung untuk mencapai sasaran dan tidak menggunakan jalan setapak yang biasa digunakan masyarakat. Baku tembak pecah antara Kopassus dengan OPM selama 30 menit.
Kerja keras prajurit Kopassus pun membuahkan hasil, mereka berhasil menguasai Kampung Kimbeli, Kampung Banti dan perkampungan lainnya dari tangan OPM serta membebaskan para sandera.
Ya, kisah tersebut adalah keberhasilan Tim Maleo dalam Operasi Pembebasan Sandera Tembagapura 17 November 2017 yang dikutip dari buku yang ditulis oleh mantan Dansat 81 Kopassus, Brigjen TNI Charles Yohanes Alling.
-
Pecah Bintang
Beberapa hari lalu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan promosi jabatan kepada 6 perwira berpangkat Kolonel, salah satunya adalah Charles Yohanes Alling. Para perwira tersebut merupakan bagian dari 42 perwira tinggi (Pati) TNI yang masuk dalam daftar mutasi, rotasi, dan promosi jabatan pada akhir Juli 2025.
Promosi jabatan itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1001/VII/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Isi keputusan tanggal 31 Juli 2025 yang ditandatangani oleh Kepala Setum TNI Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan tersebut adalah:.
- Kolonel Inf. Charles Yohanes Alling
Jabatan lama: Kabag Dukmin dan Protmen Ro TU dan Protokol Setjen Kemhan
Jabatan baru: Karo TU dan Protokol Setjen Kemhan
Menggantikan Brigjen TNI Rio Hendrawan Alin Putra
- Kolonel Inf Surya Wibawa Suparman
Jabatan lama: Kabidseldik Sdirdik Seskoad
Jabatan baru: Dirdik Seskoad
Menggantikan Brigjen TNI Abdul Rahman Said
- Kolonel Inf. Wawan Setiawan
Jabatan lama: Paban Sahli KSAD Bid. Hublem Pemerintah
Jabatan baru: Irter Itum Itjenad
Menggantikan Brigjen TNI Agus Firman Yusmono
- Kolonel Inf. Tyas Koesharjadi
Jabatan lama: Wakapus RB TNI
Jabatan baru: Pa Sahli Tk. II KSAD Bid. Siber
Menggantikan Brigjen TNI Bondan Widiawan
- Kolonel Inf. Raffles Manurung
Jabatan lama: Pamen Denmabesad
Jabatan baru: Danrem 151/Binaiya (Ambon) Kodam XV/Ptm
Menggantikan Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva
- Kolonel Kum Syf. Nursiana
Jabatan lama: Wakadilmilti I Medan
Jabatan baru: Kadilmilti III Surabaya
Menggantikan Brigjen TNI Esron Sinambela (de/de)




























