sergap.id, MBAY – Kamis (16/2/23) kemarin, Ketua Komisi III DPRD Nagekeo Yohanes K. Gore, bersama anggota, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo.

Sidak kali ini lebih khusus pada pelayanan pasien, kesiapan alat kesehatan (alkes), obat-obatan dan limbah infeksius.

“Saat ini sumber daya masih minim, sehingga perlu ditingkatkan”, ujar Yohanes.

Khusus obat-obatan, manajemen Rumah Sakit diminta membuat perencanaan yang baik, agar stok obat selalu ada di Apotik Rumah Sakit.

“Jangan saat pasien membutuhkan obat, stoknya habis. Akhirnya keluarga pasien harus pontang- panting beli di apotik luar”, tegasnya.

Yohanes juga menyoroti belum adanya pintu gerbang utama di RSUD Aeramo.

“Ini problem”, katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Nagekeo, Marselinus Siku, yang juga Ketua Dewan Syuro PKB Nagekeo, meminta manajemen RSUD segera mengatasi masalah limbah Infeksius yang sampai saat ini masih ditampung RSUD Aeramo.

“Ini masalah serius dan harus cepat ditangani”, pintanya.

“Anggaran sudah ada, tapi kenapa  penanganan limbah masih terkatung- katung sampai hari ini? Secara aturan paling lama 90 hari limbah jenis apa pun harus sudah dimusnahkan, tapi ini sudah hampir setahun sampahnya masih tertumpuk di gudang penampungan. Ini maksudnya apa? Kalau dananya tidak ada kita maklumi, tapi dananya ada, terus kenapa tidak dimanfaatkan?”

“Saya sudah dapat informasi bahwa ada pihak ketiga (vendor) yang sudah bersedia bekerjasama dengan RSUD. Kalau sudah ada, ya… lakukan perjanjian kerjasama, sehingga masalah sampah ini bisa segera diatasi. Akhir bulan Februari 2023 ini limbah Infeksius harus sudah dimusnahkan”, tegasnya.

Turut hadir saat Sidak antara lain Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo Drg Emirentiana Wahyuningsih, dan Direktur RSUD Aeramo dr Candra Wati. (sg/sg)

Komentar Sesuai Topik Di Atas