Sinta Asa dan Bupati Nagekeo

sergap.id, MBAY- Baru lima bulan memimpin Nagekeo, Bupati Simplisius Donatus sudah diterpa isu bagi-bagi proyek melalui Sinta Asa, yakni salah satu tim suksesnya yang tinggal di Aeramo, Nagekeo. Bahkan Sinta disebut terlibat aktif dalam menentukan siapa yang pantas menduduki jabatan di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).  

Dua soal krusial tersebut menjadi perbincangan hangat saat ini, bahkan terpampang di media sosial (medsos).

Akun FB, Fransiska Se, menulis, “Banyak upaya penggembosan dari dalam tubuh birokrasi melalui kaki tangan … si wanita …, seolah membuat publik menilai Bupati dan Wakil Bupati gagal. Karena ini belum terlambat, dari lubuk hati yang paling dalam, saya memohon dengan segala hormat kepada bapak berdua (bupati dan Wabup) untuk buka ruang diskusi bersama tim sukses (paket) IDOLA (Simplisius Donatus dan Gonzalo Gratianus Muga Sada) yang kemarin berdarah darah menangkan bapak berdua, saya khawatir ada banyak kompleksitas persoalan yang akan kita hadapi kedepan”.

Akun yang sama juga menulis, “Kepada semua pimpinan SKPD, jikalau besok ada oknum perempuan datang ke kantor ngaku tim keluarga dari bapak Bupati untuk minta DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran), harap bpk/ibu jangan percaya. Karena oknum perempuan tersebut selalu catut nama Bupati untuk ambil DPA agar proyek dia yang atur, sementara Bupati tidak tahu”.

Namun dua isu ini ditanggapi santai oleh Bupati yang dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada 20 Februari 2025 itu.

“Saya baru dengar. Kalau memang dia (Sinta) yang ngatur-ngatur proyek, kenapa dia dengan suaminya tidak dapat proyek?”, ujar Simplisius kepada SERGAP di ruang kerjanya, Kamis (17/7/25).

Tog begitu, Simplisius membenarkan jika Sinta adalah tim suksesnya. Tapi ia tak pernah memberi kuasa kepada Sinta untuk bagi-bagi proyek atau merekomendasikan siapa yang layak jadi pejabat eselon II, III, dan IV di Nagekeo.

“Kalau dia yang bagi (proyek), ya bodoh amat. Dia kasi (proyek) ke orang, terus dia sendiri tidak dapat. Lalu ada (isu) yang bilang pengaturan proyek itu untuk mengembalikan cost politik saat Pilkada kemarin. Kalau tanya di saya, saya jawab bilang tidak benar, nanti orang bilang saya mau bela diri. Sebaiknya tanya langsung di Sinta. Dan, satu-satunya kita punya tim yang tidak dapat proyek, itu dia (Sinta). Tidak ada satupun pekerjaan yang dia dapat. Mereka suami istri itu kosong”, ungkapnya.

Simplisius juga membantah keterlibatan Sinta dalam urusan seleksi pejabat.

“Kalau itu kewenangan saya, dan saya tidak pernah melibatkan orang lain dalam urusan ini. Pekerjaan yang bersifat kedinasan, saya tidak pernah melibatkan orang lain. Apapun alasan, mau benar atau salah, orang tidak mungkin membenarkan saya (jika itu terjadi)”, tegasnya.

Terpisah, Sinta pun membantah isu yang dituduhkan kepadanya.

“Memang saya dengar ada pemberitaan di medsos yang mengatakan hal itu. Kalau memang benar saya makelar proyek, kenapa yang menang tender kemarin itu bukan orang Idola? Itu semua tender bebas, kewenangan apa untuk saya intervensi di dalamnya. Atur- atur proyek yang seperti apa? Pak Bupati sama sekali tidak memberi ruang untuk praktek- praktek seperti itu. Saya merasa sangat dirugikan oleh fitnah dan gosip yang tidak beralasan itu”, ucap Sinta saat ditemui SERGAP di kediamannya, Jumat (18/7/25)

Sinta tidak tahu siapa yang menebar isu murahan tersebut. Namun ada yang datang kepadanya untuk konfirmasi.

“Tidak saya ladeni. Karena sudah negatif lebih dulu. Yang namanya makelar pasti terima duit. Kapan saya terima uang? Buktinya mana dan dari kontraktor siapa? Cek dinas mana yang saya dapat pekerjaan”, tanyanya.

Sinta mengakui kalau dirinya pernah mendapatkan pekerjaan Pengadaan Makanan untu Pasien di Rumah Sakit Aeramo.

“Tapi itu sudah lama. Saya melakukan pekerjaan itu dengan sungguh- sungguh dan penuh tanggung jawab. Bukan mentang- mentang tim (sukses) lalu saya berbuat seenaknya. Suami saya juga tidak dapat apa-apa, silahkan cek di dinas- dinas. Saya tidak mau berpanjang kata, intinya itu semua tidak benar”, tegasnya.

Ditanya soal keterlibatannya dalam urusan penentuan pejabat di setiap SKPD, Sinta juga dengan tegas membantah.

“Kapasitas saya sebagai apa? Saya di Nagekeo ini baru loh, dan tidak mengenal (banyak) orang. Dan, Bupati sama sekali tidak beri ruang untuk keluarga mengatur itu. Memangnya Bupati tidak mampu? Saya yakin Pak Bupati punya kemampuan untuk memutuskan itu sendiri. Apalagi beliau punya pembantu seperti Sekda, para asisten dan pimpinan OPD yang bisa memberi saran kepada beliau terkait hal ini. Ini semua fitnah yang sangat keji kepada saya. Yah saya yakin kebenaran itu suatu saat akan muncul dengan sendirinya”, pungkasnya. (sg/sg)

Komentar Sesuai Topik Di Atas