Adrianus Maki Kerong
Adrianus Maki Kerong terduduk lesu saat mendengar dirinya tidak diterima di SDN Kolontobo.

sergap.id, KOLONTOBO – Andrianus Maki Kerong, umur 9 tahun, terpaksa harus mengurungkan niatnya untuk bersekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kolontobo, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, lantaran tak mampu membayar biaya pendaftaran masuk sekolah.

Adrianus telat masuk sekolah lantaran orangtuanya bercerai, dan sejak kecil ia tinggal bersama sang ayah yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual ikan keliling dengan penghasilan tak menentu.

Sedangkan ibunya merantau ke Malaysia saat Adrianus masih umur 4 tahun, dan kini telah menikah lagi dengan pria lain.

Isodorus Dori Kerong, ayah Adrianus, menjelaskan, berdasarkan keterangan lisan dari Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Kolontobo, Gregorius Tede, bahwa Adrianus bisa diterima di SDN Kolontobo asalkan ia bisa menyediakan uang sebesar Rp 1,5 juta.

Uang tersebut untuk membayar rekomendasi dari Taman Kanak-Kanak (TKK) Kolontobo sebesar Rp 950 ribu, dan uang pendaftaran masuk sekolah di SDN Kolontobo sebesar Rp 550 ribu.

Padahal Adrianus tidak pernah bersekolah di TKK maupun PAUD.

“Tapi sekarang ini anak saya mau sekolah”, ujar Isodorus.

Sayangnya hingga berita ini dipubklikasi, Gregorius Tede belum berhasil dihubungi SERGAP.

“Tadi bapa sudah pulang, tapi ke sekolah lagi, katanya ada orang PLN mau pasang listrik”, ujar anak perempuan Gregorius saat ditelpon via nomor handphone milik Gregorius, Rabu (2/8/23) siang.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Lembata, Wens Pukan, mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kepsek SDN Kolontobo agar Adrianus bisa mulai bersekolah.

“Kalau soal uang itu, saya tidak tahu. Nanti saya cek dulu. Tapi berdasarkan edaran yang sudah lama kami kirimkan ke semua sekolah, maka semua anak yang mau masuk SD harus melampirkan rekomendasi lulus PAUD atau kelompok belajar dan ijazah TKK”, ungkap Wens.

Walau demikian, Wens mengaku, pihaknya akan segera bicara dengan Kepsek agar Adrianus bisa segera sekolah.

“Kalau dia (Adrianus) sudah ada niat mau sekolah, maka kami akan melakukan pendekatan dengan Kepala Sekolah agar dia bisa diterima dan mulai bersekolah. Kan ini satu orang saja to, apalagi dia sudah berumur 9 tahun”, tutupnya. (pp/cs)

Komentar Sesuai Topik Di Atas