sergap.id, KUPANG – Kepergian Prada Lucky Namo tidak saja meninggalkan duka bagi keluarga dan kerabat, tetapi juga tersisip cerita bohong tentang kematiannya.

Kebohongan pertama terjadi saat beberapa prajurit membawa almarhum Prada Lucky ke RSUD Aeramo, Nagekeo, untuk dirawat. Nah, kepada perawat, para serdadu itu mengatakan Lucky terjatuh dari pohon.

Cerita ini tidak akan terkuak jika saja, Sepriana Paulina Mirpey, ibu kandung Lucky yang tinggal di Kupang, tidak nekad ke Nagekeo untuk melihat anaknya.

Dugaan kebohongan kembali terjadi ketika Prada Lucky telah meninggal dunia. Narasi tentang penyimpangan seks yang dilakukan Prada Lucky mulai tersebar. Informasi ini pun menjadi viral di media sosial. Namun keluarga, kerabat, dan teman-teman Prada Lucky membantahnya, “Lucky itu normal”.

Cerita tentang almarhum Prada Lucky ini mengingatkan Netizen pada Kasus Sambo, yakni serangkaian peristiwa yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Awalnya, kasus ini dilaporkan sebagai baku tembak di rumah dinas Sambo, namun kemudian terungkap adanya rekayasa dan pembunuhan berencana. Dalam kasus ini korban dengan pangkat rendah itu menjadi korban. Mati ditembak, menjadi korban fitnah pula.

Karena itu netizen tak mau lagi kematian Prada Lucky direkayasa. Den Pom IX/Udaya diminta proses kasus ini secara transparan.

“Saya punya anak sudah mati sia-sia. Kalau mati di medan perang saya terima, itu tugas bela negara, bela bangsa. Tapi ini mati sia-sia di tangan senior,” ucap Mirpey, sebelum mengantarkan jenazah almarhum Prada Lucky ke liang lahat di TPU Mapoli, Kupang, Sabtu (9/8/25).

Sersan Mayor (Serma) TNI, Christian Namo, ayah kandung Prada Lucky, juga membantah Prada Lucky memiliki kelainan seks.

“Tidak ada penyimpangan”, tegas Serma Christian penuh amarah ketika anaknya dituding punya kelainan seks.

  • Polisi Militer Harus Jeli

Buang Sine, mantan penyidik Polda NTT, mengingatkan Detasemen Polisi Militer (DenPom) Kodam IX/Udayana untuk jeli menangani kasus kematian Prada Lucky.

“Sebab awalnya, kasus ini dikatakan almarhum jatuh dari pohon. Pernyataan ini (jika benar) maka tentunya sudah ada atau sudah diciptakan sebuah skenario kebohongan agar kematian korban murni kecelakaan (jatuh dari pohon) sehingga tidak ada pelaku, dan kasus ditutup. Namun setelah terungkap almarhum dianiaya, maka dimunculkan lagi sebuah motif bahwa korban melakukan penyimpangan seksual. Disini DENPOM harus jeli dan tidak tergiring opini oleh oknum tertentu  yang diduga hendak meloloskan atau meringankan hukuman pelaku”, tulis Buang Sine di Facebook.

“Pertanyaannya, DENPOM mau percaya keterangan jatuh dari pohon, atau percaya almarhum melakukan penyimpangan seksual, atau percaya pada pembentukan opini berikutnya? Intinya, sudah ada pembohongan dalam kematian almarhum Prada Lucky Namo  yang di desain agar korban sendiri mengalami jatuh dari pohon dan tidak ada pelakunya. Namun TUHAN Maha Tahu. TUHAN telah membuka kebenaran dari kematiannya”.

“Siapa otak dibalik skenario yang menyatakan almarhum PRATU LUCKY NAMO meninggal dunia jatuh dari pohon? Jika saja ibu almarhum tidak datang ke Nagekeo dan mendengar langsung dari almarhum bahwa dirinya dianiaya seniornya, maka patut diduga skenario ini yang dijalankan. Artinya, diskenariokan almarhum meninggal karena jatuh dari pohon, sehingga tidak ada pelaku dan kasus ditutup. DENPOM KUPANG harus usut tuntas skenario ini”. (je/je)

Komentar Sesuai Topik Di Atas