
sergap.id, KUPANG – Paskibraka memegang peranan yang jauh lebih besar dari sekadar tugas seremonial. Kalian adalah representasi hidup dari persatuan dalam keberagaman NTT, simbol kedaulatan di wilayah perbatasan, dan inkubator bagi lahirnya para pemimpin masa depan.
Demikian ucapan Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam amanatnya sebagai Pembina Upacara Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Provinsi NTT Tahun 2025 di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Jumat, (15/8/25) sore.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Jajaran Forkopimda Provinsi NTT, Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT, dan insan pers.
Melki menjelaskan, keberadaan Paskibraka lebih dari sekadar barisan yang rapi dan gerakan yang serempak. Paskibraka adalah sebuah simbol hidup dari persatuan, disiplin, dan cinta tanah air.
Paskibraka Provinsi NTT di mata Melki, bukan semata pasukan pengibar bendera, melainkan mikrokosmos dari Bhinneka Tunggal Ika. Anggotanya adalah putra-putri pilihan yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di seluruh NTT dengan latar belakang suku, budaya, dan agama yang beragam.
“Selama masa pemusatan latihan, anggota Paskibraka ini ditempa dalam sebuah Kawah Candradimuka yang meleburkan identitas kedaerahan menjadi satu kesatuan identitas Indonesia. Perbedaan tidak lagi menjadi pemisah, melainkan menjadi kekuatan yang menyatukan dalam satu irama langkah dan satu tujuan mulia, mengibarkan Merah Putih dengan sempurna. Proses inilah yang menjadi pelajaran paling berharga tentang bagaimana persatuan Indonesia dirawat dan diperjuangkan,” terang Melki.
Ia menegaskan bahwa dalam konteks NTT sebagai beranda terdepan Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia, peran Paskibraka memberikan dimensi khusus. Keberadaannya menjadi penegasan simbolis atas kedaulatan negara di wilayah perbatasan.
“Ketika kalian dengan gagah berbaris di Ibu Kota Provinsi, kalian tidak hanya mewakili generasi muda NTT, tetapi juga mengirimkan pesan yang kuat bahwa setiap jengkal tanah Flobamora adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI,” ucapnya.
Kepada 44 orang anggota Paskibraka, Melki berharap agar terus mengobarkan semangat menjadi benteng pertahanan mental bagi masyarakat di perbatasan, sembari menguatkan rasa memiliki dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Terkait dengan pelaksanaan tugas Paskibraka yang akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2025 ini, Melki percaya akan berjalan lancar. Proses seleksi yang ketat dan pelatihan intensif yang menuntut disiplin tinggi selama ini adalah bekal berharga bagi para anggota Paskibraka dalam menjalankan tugasnya.
Mantan Anggota DPR RI ini juga berharap agar setelah menyelesaikan tugas kenegaraan ini, nantinya menjadi teladan di lingkungan masing-masing, baik di sekolah, kampus, maupun masyarakat.
“Kalian adalah agen perubahan yang membawa virus positif nasionalisme, disiplin, dan toleransi. Dari pundak kalianlah akan lahir calon-calon pemimpin masa depan NTT dan Indonesia yang berkarakter kuat dan berjiwa Pancasila,” pungkasnya.
Sementara itu, Army Eadelweis Kamalau, Anggota Paskibraka asal Kota Kupang, usai acara pengukuhan, mengatakan, dirinya siap tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk acara pengibaran Sang Saka Merah Putih.
“Siap1 Yakin sekali bisa tampil maksimal. Karena selama ini kita sudah dilatih secara baik oleh para Pembina dan Pelatih,” katanya.
Hal senada disampaikan Andre S.S. Tonga, anggota Paskibraka asal Kabupaten Nagekeo. Dirinya meyakini Anggota Paskibraka NTT Tahun 2025 ini akan tampil baik dan maksimal.
Andre mengaku bangga bisa terpilih menjadi salah satu anggota Paskibraka NTT tahun ini.
“Saya dan teman-teman siap tampil yang terbaik tanggal 17 (Agustus) nanti,” imbuhnya. (Baldus Sae/Dio Ceunfin/Ady Hau/editor:chris parera)