Ermelinda Co'o, korban banjir bandang ini sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia pada Minggu (14/9/25) sore, sekitar pukul 15.05 Wita.
Ermelinda Co'o, korban banjir bandang ini sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia pada Minggu (14/9/25) sore, sekitar pukul 15.05 Wita.

sergap.id, MBAY – Korban meninggal dunia  akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Nagekeo, Senin (8/9/25) lalu, terus bertambah. Hingga Minggu (14/9/25) tercatat sudah 9 orang meninggal dunia, 3 hilang, 3 luka-luka.

Kepada SERGAP, Minggu (14/9/25) malam, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Agustinus Pone, menjelaskan, korban yang baru meninggal dunia pada Minggu (14/9/25) adalah Ermelinda Co’o (36 tahun), warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, yang menghembuskan nafas terakhirnya  pada pukul 15.05 Wita di RSUD Aeramo, Nagekeo.

Jenazah telah diberangkatkan dari RSUD Aeramo menuju rumah duka di Desa Sawu pada pukul 18.04 Wita.

Selain Ermelinda, 5 korban meninggal lainnya juga berasal dari Desa Sawu, dan 1 dari Desa Lokalaba, serta 1 dari Desa Wolokisa. Sedangkan 3 korban hilang, dan tiga korban luka-luka semuanya dari Desa Sawu.

Selain menelan korban jiwa, 53 rumah di Desa Sawu juga hanyut dibawa banjir, dan puluhan rumah lainnya rusak berat dan terendam banjir.

Kerusakan di Desa Lain:

  1. Desa Maukeli: 7 rumah rusak berat, beberapa dapur hanyut, rumah terendam lumpur.
  2. Desa Wolokisa: 3 rumah terendam banjir.
  3. Desa Lokalaba: 1 rumah rusak berat, 8 rumah terendam.
  4. Desa Kotagana: 2 unit MCK dan 1 dapur rusak.
  5. Desa Wololelu dan Woewolo: beberapa rumah rusak berat, termasuk 5 unit di Woewolo.

Selain itu, sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur juga rusak berat, diantaranya:

  1. Jembatan: Labaraga, Teodhae (2 unit), Jero, serta jembatan di ruas Rega–Sawu.
  2. Jalan putus: Maukeli–Lajawajo, Liayoa–Nabe, Rega–Mulakoli–Sawu, Kotakeo–Pusu–Ua.
  3. Air bersih: jaringan perpipaan putus di Desa Maukeli, Ululoga, Lodaolo, Wuliwalo, Keliwatulewa, dan Wololelu.
  4. Listrik dan telekomunikasi: jaringan Telkomsel lumpuh di sebagian wilayah, banyak tiang listrik tumbang.
  5. Fasilitas umum: sejumlah sekolah, puskesmas, masjid, TPT, MCK, dan irigasi rusak berat.
  6. Sawah rusak: 35 hektare di Wolokisa, 28 hektare di Wuliwalo, serta puluhan hektare di Sawu dan Ululoga.
  7. Kebun rusak: Cengkeh, pala, mahoni, kopi, dan vanili di Kecamatan Mauponggo, Nangaroro, Kota Keo, dan Baawae.
  8. Ternak: Babi, sapi, dan ayam banyak hanyut, terutama di Maukeli dan Sawu.
  • Pengungsian

  1. Desa Lokalaba: 9 KK (32 jiwa) mengungsi.
  2. Desa Sawu: Sebagian warga mengungsi ke desa tetangga.
  3. Desa lain: terdapat pengungsian mandiri, masih sedang didata BPBD.
  • Kebutuhan Mendesak

Warga terdampak membutuhkan bantuan logistik, air bersih, fasilitas darurat, obat-obatan, serta alat berat untuk pembersihan material longsor.

“Dampak terparah terjadi di Kecamatan Mauponggo. Infrastruktur vital lumpuh, korban jiwa bertambah, ratusan keluarga kehilangan rumah dan lahan sawah serta kebun. Ribuan warga kini menghadapi krisis air bersih”, kata Kepala BPBD Nagekeo. (sg/sg)

Komentar Sesuai Topik Di Atas