Home Daerah Flotim Ini Alasan Kenapa Danau Waibelen Berubah Nama Jadi Danau Asmara

Ini Alasan Kenapa Danau Waibelen Berubah Nama Jadi Danau Asmara

Danau Asmara

sergap.id, WAIBAO – Danau Waibelen atau Danau Asmara memiliki luas hampir 4 kilo meter lingkar. Letaknya di ekor Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Danau ini bernama asli Waibelen, dari asal kata wai yang artinya ’air’ dan belen yang artinya ’besar atau luas’.

Danau yang dikelilingi hutan lebat tersebut berubah nama menjadi danau asmara setelah pada tahun 1974, sepasang kekasih yang masih memiliki hubungan darah memilih bunuh diri di danau hanya Karena hubungan mereka tidak direstui keluarga. Sejak itulah warga setempat menamakan danau itu dengan sebutan danau asmara.

Rumah Pohon milik Kanon Koten di bibir Danau Asmara. Foto diambil Minggu (30/7/17).

Danau Asmara merupakan danau kaldera yang terbentuk dari letusan Gunung Sodoberawao pada 400 -500 tahun sebelum Masehi. Lokasinya berada di Kecamatan Tanjung Bunga, tepatnya di antara Desa Riangkeroko dan Desa Waibao.

Danau ini masih sangat alami dan mulai menarik minat pengunjung. Setiap hari, lebih dari 10 warga lokal berkunjung ke tempat ini. “Biasanya pengunjung mencapai ratusan orang pada hari Minggu atau hari libur,” ujar Kanon Koten (23), warga Waibao yang membuka usaha parkiran dan rumah pohon di bibir Danau Asmara.

Pria yang mengaku sebagai pemilik 2 hektar lahan di pinggir danau asmara itu mengaku, setiap pengunjung yang memiliki sepeda motor atau mobil dikenakan biaya parkir Rp10 ribu.

“Kalau mau menikmati keindahan danau dari rumah pohon yang kami buat, maka setiap orang harus membayar lagi Rp10 ribu. Uang ini kami kumpul untuk memperindah tempat parkir dan biaya pembuatan wc kamar mandi untuk pengunjung,” katanya.

Pengunjung Danau Asmara, Minggu 30 Juli 2017.
Tempat parkir milik Kanon Koten di Danau Asmara.

Menurut Kanon, fasilitas tempat parkir dan rumah pohon yang ada sekarang dibuat sendiri oleh dirinya. Karena itu, retribusi yang ditarik dari pengunjung, semuanya untuk dirinya.

“Pemerintah desa cuek dengan keadaan ini. Padahal ini potensi yang bisa menambah pendapatan desa,” tegasnya.

Danau ini berada di bagian Utara Pulau Flores atau sekitar 40 kilo meter dari Larantuka, ibukota Kabupaten Flores Timur.

Untuk menuju ke danau, dari tempat parkir milik Kanon masih perlu menuruni jalan setapak yang telah disemenisasi sekitar 200 meter. Di bagian barat dan utara danau ini berbatasan langsung dengan laut Flores.

Soal keindahan dan ketenangan danau ini, jangan ditanya lagi. Anda pasti puas jika berkesempatan mengunjungi danau ini. (Eman Koten)

Tidak Ada Komentar

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version