A Bakri HM, meminta maaf setelah pernyataannya yang berbunyi ‘NTT istimewahnya Komodo Saja’ viral di media sosial.
A Bakri HM, meminta maaf setelah pernyataannya yang berbunyi ‘NTT istimewahnya Komodo Saja’ viral di media sosial.

sergap.id, JAKARTA – Anggota Komisi V DPR dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Jambi, A Bakri HM, meminta maaf setelah pernyataannya yang berbunyi ‘NTT istimewahnya Komodo Saja’ viral di media sosial.

“Intinya saya tidak ada maksud merendahkan, apalagi bicara provinsi sesama saudara, kalau toh ada yang tersinggung saudara-saudara saya di NTT, saya secara pribadi minta maaf, tapi tidak ada maksud seperti itu,” ujar Bakri seperti dikutip SERGAP dari detikcom, Selasa (1/2/2021).

Bakri mengatakan, ucapannya itu hanya kecemburuan sesaat. Karena menurutnya, pemerintah tidak memberikan perhatian yang sama terhadap wisata di daerah lain.

“Jadi kecemburuanlah, kita juga minta pemerintah pusat bagi-bagi juga kita ini di dapil Anggota Komisi V, cuma bahasa saya tidak ada yang istimewa itu yang membuat mereka merasa direndahkan,” ujarnya.

Meski begitu, Bakri menegaskan dirinya tetap memperjuangkan wisata di NTT. Dia mengatakan Komisi V DPR justru sepakat menggelontorkan dana untuk destinasi wisata prioritas termasuk NTT.

“Kalau ada bahasa menyatakan Bakri itu tidak memperjuangkan wisata di NTT, itu salah, kita malah memperjuangkan anggarannya di 2020, makanya di 2020 kita kunjungan ke NTT, kita malah menggelontorkan ke NTT itu banyak,” katanya.

Sebelumnya pernyataan Bakri itu viral di TikTok. Ada potongan ucapannya pada rapat Komisi V DPR bersama Dirjen Cipta Karya dan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) pada Selasa (26/1/21).

“Saya kemarin diajak teman-teman komisi V (DPR) kunjungan ke NTT. Tidak ada yang istimewa di sana. Paling yang istimewanya komodo saja,” kata Bakri dalam potongan video yang viral itu.

Potongan video itu lalu dipadu dengan foto-foto keindahan alam NTT.

Bakri menjelaskan, saat itu rapat dengan Kementerian PUPR membahas program kerja 2020 dan 2021 termasuk anggaran pembangunan destinasi wisata. Kemudian dia menyoroti anggaran pembangunan wisata terutama di NTT.

“Nah dalam pembahasan itu ada item anggaran uang yang cukup besar untuk digelontorkan untuk destinsi wisata 5 wilayah itu. Nah sementara kita kita ini bisa bilang, kenapa tidak daerah-daerah dapil anggota yang ada di komisi V itu kan punya wisata di daerah masing-masing, seperti contoh Jambi ada Gunung Kerincinya, ada Geoparknya, ada Candi Muarajmbi yang terkenal, tapi anggaran untuk pariwisatanya minim,” kata Bakri.

“Jadi saya bilang di NTT pun indah, tapi tidak pula terlalu istimewa, yang terlalu istimewa yang komodonya itu, karena memang komodonya itu semua orang tidak punya, kalau pantai kan banyak, di Bali ada,” tutupnya. (pel/dtk)

Komentar Sesuai Topik Di Atas

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini