Medah didampingi Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT Thomas Tiba Owa, S.Ag saat acara pelantikan DPD II Partai Golkar dan IIPG Kabupaten Manggarai Barat pada Jumat, 2 Juni 2017.

sergap.ID, LABUAN – Lusia Adinda Leburaya, istri Gubernur NTT Frans Leburaya diusulkan sebagai Calon Wakil Gubernur NTT untuk mendampingi Ketua DPD I Partai Golkar NTT, I.A Medah di Pilgub serentak 2018.

Selain Lusia, ada tiga nama lain yang juga diusulkan untuk mendampingi Medah, yakni Kristo Blasin, Heribertus Nabit, dan Hugo Rehi Kalembu. Setujukah anda?

Usulan tersebut disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Manggarai Barat, Matheus Hamsi, SH saat menyampaikan pidato politik dalam acara pelantikan Badan pengurus DPD II Partai Golkar Manggarai Barat, dan Pelantikan Ikatan Isteri Pengurus Partai Golkar (IIPG), serta Pembukaan Rapimda Golkar Manggarai Barat di Hotel Pelangi, Labuan Bajo, ibukota Manggarai Barat, Jumat (2/6/17).

Hamsi mengatakan, dalam Musda Partai Golkar Provinsi NTT pada Agustus 2016 lalu, seluruh DPD II Partai Golkar se NTT telah memutuskan secara bulat mendukung Medah sebagai Calon Gubernur NTT 2018.

“Kami telah bulat mendukung Pak Medah, tidak ada nama lain,” tegas Hamsi.

Kata dia, dengan berbagai pengalaman di birokrasi dan politik yang mumpuni, Medah mampu membawa perubahan bagi NTT menuju kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

Medah pada kesempatan itu merespons baik nama-nama yang diajukan oleh Hamsi. Namun Medah mengatakan, proses penetapan calon kepala daerah di Partai Golkar akan dilakukan mengacu pada Juklak 06 Partai Golkar.

Yakni, untuk mendapatkan calon, harus melalui proses penjaringan. Setelah penjaringan berjenjang di Kecamatan dan DPD II dan hasilnya disahkan dalam forum pleno yang diperluas, maka pleno menetapkan 3 – 5 dan dikirim ke DPD I untuk diusulkan ke DPP Partai Golkar.

Setelah itu, DPP dengan kewenangannya, masih bisa menambah nama figur lain dengan merunjuk pada hasil survey Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilakukan oleh lembaga survey.

Acara pelantikan DPD II Partai Golkar dan IIPG Kabupaten Manggarai Barat pada Jumat, 2 Juni 2017.

Karena itu, Medah meminta kader Golkar lain (seperti Melki Laka Lena) yang tengah melakukan sosialisasi agar dipilih menjadi Calon Gubernur, tidak khawatir bahwa tidak akan dijaring dalam proses penjaringan nanti.

“Jika nama mereka tidak ada, maka DPP bisa menambahkan nama mereka. Juga nama di luar kader Golkar.  Yang paling unggul (dalam survey), itu yang akan diusung, dan tidak harus kader Golkar. Yang bukan kader Golkar pun bisa didorong untuk menjdi calon jika elektabilitasnya melampaui kader Golkar. Siapapaun tidak usah khawtir, Golkar sangat obyektif, karena Golkar ingin mengusung figur yang berpotensi dan yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat,” katanya.

Medah mengaku, sejauh ini dirinya belum bisa memilih dan memutuskan siapa Calon Wakil Gubernur yang akan mendampinginya di Pilgub 2018. “Saya belum bisa memilih, karena saya juga belum ditetapkan menjdi calon Gubernur,” ujarnya. (Des/Llt)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini