MEMILIKI hati yang damai membutuhkan perjuangan yang teguh, sebab hati kita sering berkompromi dengan dosa, yakni kesombongan, keras kepala, hawa nafsu, benci, dendam, munafik, tidak jujur, dan lain-lain.
Karena itu Nabi Yoel menegaskan: “Koyakanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan Allahmu.”
Mengoyakan hati berarti membersihkan hati kita dari semua jenis dosa agar kita menjadi orang-orang yang berkenan kepada Allah dan menikmati keselamatan.
Saat ini kita memasuki masa puasa-masa pembaharuan lahir batin, memperbaiki relasi kita dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan alam sekitar, agar dapat menikmati pesta kemenangan Kristus atas maut dengan hati yang DAMAI.
Karenanya kita sekalian diminta untuk membangun niat untuk berubah di masa tobat ini. Salah satu tanda pertobatan adalah memberi sedekah. Pengikut-pengikut Kristus diminta untuk memberi sedekah, tidak dari kelimpahannya, tetapi dari kepenuhan hatinya.
Memberi sedekah berarti meningkatkan perhatian pada orang lain, memberikan apa yang dimiliki bagi orang lain, tidak hanya berupa uang atau barang, tetapi waktu, bakat, keterampilan, kemampuan kita untuk kebaikan sesama. Termasuk di dalam memberi sedekah adalah sumbangan-sumbangan rohani seperti pengampunan, mengasihi, berkurban dan berdoa untuk sesama kita yang membutuhkan doa-doa dari kita.
Doa adalah tanda pertobatan kita dengan Allah. Doa berarti kita rela menerima kasih Tuhan, kita mengakui bahwa Tuhan ada, bahwa Ia adalah sumber kebenaran dalam hidup kita. Doa berarti kita siap menyatukan kehendak kita dengan kehendak Allah, kita siap mengasihi Allah dan sesama kita dengan segenap hati, kita siap memerangi si jahat dan membiarkan Roh Allah menguasai kita.
Masa puasa adalah masa kita membaharui diri kita, membaharui hubungan kita dengan Tuhan, kita membaharui hubungan kita yang sudah retak dan rusak dengan sesama kita.
Karena itu marilah kita memanfaatkannya sebaik-baiknya. Marilah kita berusaha memerangi segala kejahatan, melumpuhkan kuasa gelap dari hidup kita dengan membangun niat hidup untuk mendekatkan diri pada Tuhan, sesama dan alam sekitar. Amin. (RD. Dominggus Bu’u Nuka, PR / Pastor Paroki St. Yohanes XXIII- Wewoloe, Towak, Aesesa, Nagekeo)