sergap.id, TIPS – HIV/AIDS memang bisa mengancam jiwa, tetapi penularannya masih bisa dicegah. Ini 11 cara mencegah HIV yang perlu kamu tahu.
Human immunodeficiency virus (HIV) maupun acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah penyakit infeksi menular yang dapat mengancam jiwa.
WHO mencatat ada sekitar 38,4 juta orang yang hidup dengan HIV di akhir tahun 2021. Di tahun yang sama, sekitar 1,5 juta orang tertular HIV dan 650.000 di antaranya meninggal dunia.
Meskipun sangat berbahaya, penularan HIV bisa dicegah. Di bawah ini 11 cara mencegah penularan HIV yang perlu kamu tahu.
- Ketahui Faktor Risiko Penularan HIV
Cara menghindari HIV dapat dimulai dengan mengetahui faktor yang meningkatkan risiko penularan Human immunodeficiency virus. HIV dapat menular melalui aktivitas seks anal maupun vagina, terutama saat hubungan intim dilakukan dengan banyak orang.
HIV dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh, seperti darah, cairan vagina, sperma, ASI, dan lainnya.
Kamu tidak akan tertular HIV ketika melakukan aktivitas seksual yang tidak melibatkan kontak dengan cairan tubuh, seperti air mani, cairan vagina, atau darah.
Karenanya, HIV tidak dapat ditularkan melalui sentuhan, ciuman, penggunaan toilet bersama, ataupun nyamuk yang menghisap darah penderita.
- Seks Hanya dengan Pasangan
HIV dapat menyebar melalui hubungan seks anal atau vaginal tanpa penggunaan kondom. Meski jarang terjadi, HIV juga bisa menular melalui seks oral ketika terdapat luka di area mulut atau kelamin.
Risiko penularan makin besar apabila kamu gemar melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.
Disampaikan dr. Theresia Rina Yunita, untuk mencegah penularan HIV, lakukan hubungan seks yang aman dengan cara setia pada satu pasangan.
“Jika kamu dan pasangan masing-masing setia satu sama lain, maka kemungkinan untuk terkena HIV sangatlah kecil,” jelasnya.
Lalu, bagaimana dengan poligami? Benarkah poligami bisa mencegah penularan HIV?
Pada dasarnya, penularan HIV bisa dicegah, asalkan kamu setia dengan pasangan. Baik melakukan pernikahan monogami ataupun poligami, kamu tetap harus setia melakukan hubungan intim hanya dengan pasangan yang sah untuk bisa terhindar dari risiko tertular HIV.
- Gunakan Kondom Selama Berhubungan Seks
Untuk mencegah penularan HIV, lakukan hubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom. Kondom bisa digunakan oleh pria maupun wanita.
Dokter Theresia Rina mengatakan bahwa penggunaan kondom yang tepat setiap kali berhubungan seksual dapat menghindari penularan HIV maupun penyakit menular seksual lainnya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, kondom sangat efektif mencegah penyakit menular seksual, seperti gonore dan chlamydia.
Untuk mencegah kondom pecah atau terlepas saat berhubungan seks, gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon.
- Tidak Menggunakan Jarum Suntik Bergantian
Cara menghindari HIV berikutnya adalah dengan menggunakan jarum suntik dan peralatan injeksi yang steril. Jangan gunakan jarum suntik bergantian.
Tak kalah penting, jangan gunakan narkoba apa pun jenisnya.
- Menggunakan Obat Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP)
Pre-exposure prophylaxis (PrEP) adalah kombinasi obat tenofovir disoproxil fumarate (Truvada) dan emtricitabine plus tenofovir alafenamide fumarate (Descovy). Obat PrEP dapat mengurangi risiko penularan HIV dari hubungan seks pada orang dengan risiko tinggi.
Menurut CDC, penggunaan PrEP dapat mengurangi risiko tertular HIV dari seks sekitar 99 persen. Obat ini juga dapat mengurangi risiko tertular HIV dari narkoba suntik sebesar 74 persen.
Meski begitu, sebelum menggunakan obat PrEP, kamu perlu melakukan tes HIV terlebih dahulu. Obat ini hanya diresepkan apabila kamu belum terinfeksi HIV.
- Mengonsumsi Obat Post Exposure Prophylaxis (PEP)
Jika kamu mencurigai terpapar HIV lewat hubungan seks, jarum suntik, atau di tempat kerja, segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mendeteksi HIV.
Dokter mungkin memberikan obat post exposure prophylaxis (PEP). Obat PEP perlu dikonsumsi segera dalam 72 jam pertama guna mengurangi risiko terinfeksi HIV. Obat ini harus dikonsumsi selama 28 hari.
- Segera Dapatkan Pengobatan Jika Terinfeksi HIV saat Hamil
Ibu hamil bisa menularkan Human immunodeficiency virus pada bayi. Karenanya, penting untuk melakukan tes HIV sesegera mungkin apabila bumil berisiko tinggi terpapar HIV.
Tes HIV bisa dilakukan lagi pada trimester ketiga. Minta juga pasangan melakukan tes serupa, ya!
Makin cepat penyakit HIV dideteksi dan diobati, makin efektif pula obat HIV mencegah penularan ke bayi.
Jika positif mengidap HIV, bumil harus disiplin mengonsumsi obat yang diresepkan sesuai anjuran dokter. Hal ini dapat mencegah penularan HIV pada bayi.
Apabila bumil tidak mengidap HIV, tetapi berisiko tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh obat pre-exposure prophylaxis (PrEP).
- Informasikan pada Pasangan
Pencegahan penyakit HIV bisa dilakukan dengan memberitahu pasangan seksual ketika kamu mengidap HIV. Jika kamu gemar gonta-ganti pasangan, beritahu semua pasangan seksual saat ini maupun sebelumnya bahwa kamu positif HIV.
Minta mereka untuk melakukan tes HIV guna mendeteksi lebih lanjut adanya virus tersebut atau tidak.
- Pertimbangkan Sunat pada Laki-laki
Terdapat bukti yang menyebutkan bahwa pria yang disunat berisiko lebih kecil terinfeksi HIV.
CDC mengungkapkan bahwa pria yang disunat lebih kecil kemungkinannya tertular HIV melalui hubungan seks vaginal dengan pasangan pengidap HIV. Meski begitu, pria yang disunat tetap harus melakukan hubungan seks yang aman untuk bisa mencegah penularan HIV.
- Hindari Mengonsumsi Alkohol yang Memabukkan
Sebaiknya, hindari mengonsumsi alkohol yang dapat membuatmu mabuk. Orang yang mabuk mungkin akan kehilangan kontrol diri dan sulit melindungi dirinya.
Ketika mabuk, kamu mungkin bisa melakukan hubungan seks tanpa kondom. Hal ini dapat meningkatkan risiko tertular HIV.
- Disiplin Minum Obat
Apabila kamu terinfeksi HIV, minumlah obat yang diresepkan dokter secara disiplin dan teratur. Hal ini bisa membantu menurunkan jumlah virus dalam darah (viral load).
Saat pemeriksaan darah dilakukan, virus yang tidak terdeteksi dalam darah menandakan penderita tidak dapat menularkan HIV. Namun, apabila obat dikonsumsi tidak sesuai dosis atau berhenti digunakan, jumlah virus dalam darah bisa kembali meningkat sehingga penderita dapat menularkan Human immunodeficiency virus pada orang lain.
Karena itu, disiplin minum obat yang diresepkan agar HIV tidak menular ke orang lain, ya!
Setelah mengetahui cara mencegah penularan HIV dan AIDS, diharapkan kamu bisa terhindar dari penyakit menular berbahaya ini, ya! Pastikan selalu terbuka dengan pasangan apabila kamu mengidap HIV/AIDS.
Apabila pasanganmu menderita HIV, dukung pasangan untuk segera berobat dan disiplin mengonsumsi obat yang diresepkan dokter.
#JagaSehatmu dengan melakukan pemeriksaan HIV sedini mungkin usai melakukan hubungan seks yang tidak aman ataupun mengalami gejala terinfeksi Human immunodeficiency virus. (dr. Theresia Rina Yunita)