Eksplorasi Budaya Baolangu
Salah satu peserta Eksplorasi Budaya Baolangu, 25 Februari 2022.

sergap.id, LWEOLEBA – Eksplorasi Budaya Kabupaten Lembata yang digelar selama sebulan sejak 7 Februari hingga 7 Maret 2022 disambut gembira ribuan warga di kampung-kampung di pedalaman Pulau Lembata.

Kegembiraan ini terlihat di 9 titik pelaksanaan kegiatan eksplorasi budaya, diantaranya di Watuwawer (Kecamatan Atadei) tanggal 18 Februari 2022, Leworaja (Kecamatan Wulandoni) tanggal 21 Febrfuari 2022, Boto (Kecamatan Nagawutung) tanggal 23 Februari 2022, dan Baolango (Kecamatan Nubatukan) 25 Februari 2022.

Namun di empat titik kegiatan tersebut tidak terlihat satu pun Anggota DPRD Lembata.

“Kami sangat kecewa. Kenapa DPRD satu pun tidak hadir di acara ini? Ini kan kegiatan pertama kali dalam sejarah Lembata yang melibatkan masyarakat secara langsung, dan acaranya pun dilaksanakan di kampung-kampung adat. Kenapa wakil rakyat (DPRD) justru tidak hadir? Tidak senang lihat masyarakat bergembira kah? Tidak sedang lihat rakyat menampilkan budayanya kah? Kami akan tunggu mereka di kegiatan reses mereka, kami akan pertanyakan ini. Ini sudah sangat keterlaluan”, ujar Kepala Desa Doripewut, Teo Wata, kepada SERGAP, sehari setelah pelaksanaan Eksplorasi Budaya di Watuwawer, Kecamatan Atadei.

Menurut dia, eksplorasi budaya perdana ini sangat menghibur.

“Masyarakat sangat antusias mengikuti acara ini. Terbukti ribuan orang terlibat aktif di acara ini”, tegasnya.

“Ini momentnya rakyat, kenapa wakil rakyat hilang semua”, ucapnya.

Teo menilai suara kritis bahkan protes yang datang dari mulut-mulut oknum Anggota DPRD tidak mewakili suara masyarakat desa.

“Masyarakat menikmati acara eksplorasi budaya ini le…! Apalagi kegiatan ini adalah kegiatan pertama kali sejak Lembata disahkan menjadi kabupaten”, pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bakalerek, Uhe Urbanus, menegaskan, kegiatan eksplorasi budaya yang sedang dilangsungkan saat ini sangat berpengaruh positif terhadap kehidupan buada masyarakat desa.

“Ini menghidupkan kembali budaya dan nilai-nilainya”, ucap Uhe kepada SERGAP di Bakalerek, Sabtu (26/2/22) siang.

“Karena kegiatan ini sangat positif bagi masyarakat, maka mestinya DPRD bisa membackup kegiatan ini. Karena kegiatan ini adalah momentnya rakyat. Kenapa (DPRD) biarakan rakyat jalan sendiri bersama pemerintah? Wakil Rakyat seharusnya bisa berjalan bersama rakyat, dan menikmati acara ini bersama rakyat”, tutupnya. (reu/reu)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini