sergap.id, WAINGAPU – Jutaan Belalang Kembara kembali menyerang Pulau Sumba. Spesies Locusta migratoria manilensis ini tampak memenuhi area pertanian, rumah penduduk, bahkan Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
Kejadian yang sama pernah terjadi pada tahun 1973, 1999 – 2002 dan Juli 2016 lalu. Ketika itu pemerintah berusaha membasmi dengan semprotan obat pestisida. Namun tidak mempan! Belakangan hama ini hilang dengan sendirinya ketika musim hujan tiba.
Serangan kali ini diduga akibat kemarau panjang dan predator pemangsa belalang tidak mampu mengimbangi populasi belalang yang meningkat drastis.
Belalang kembara pada umumnya sering ditemukan di Sumba Timur, namun biasanya tidak dalam jumlah besar.
Binatang ini biasanya makan rumput, daun jagung, daun padi, hingga daun bambu. Dia adalah hewan yang aktif di siang hari.
Pada Sabtu (10/6/17) kemarin, ribuan belalang kembara tampak memenuhi landasan Bandara Umbu Mehang Kunda. Penerbangan di bandara itu sempat terganggu.
Pemerintah setempat berusaha menghalau belalang dengan semprotan pestisida. “Kita usaha semprot tapi tidak mempan,” kata Bupati Sumba Timur, Gideon Mbiliyora.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membasmi hama belalang di Pulau Sumba.
“Kami sedang berkoordinasi dengan instansi terkait agar bisa bersama-sama membasmi belalang,” ujar Lebu Raya usai mengikuti Sidang Paripurna di Kantor DPRD NTT, Senin, 12 Juni 2017. (Jid/Ade)