Djarot Syaiful Hidayat.

sergap.id, JAKARTA – Mantan Gubernur TKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, mengatakan, PDIP merupakan partai politik yang mengakomodir kepentingan kolektif, bukan orang per orang.

Menurut Djarot, sikap Bupati Kabupaten TTU Ray Fernadez yang menyatakan mundur dari PDIP dan bergabung dalam deklarasi paket Nasdem – Golkar – Hanura, Viktor Laiskodat dan Yoseph Nae Soi menunjukan rendahnya komitmen terhadap partai.

“Saya tahu Fernandez. Sikap dia yang seperti itu menunjukkan rendahnya daya juang. Sebelum Ibu Megawati mengambil keputusan, saya ditugaskan bertemu dengan para tokoh. Keputusan Ibu Megawati dan DPP Partai sudah final dan dalam penilaian saya sendiri Marianus Sae, Bupati Ngada, memang berprestasi dan memiliki kinerja yang baik. Sementara Emmy merupakan kader perempuan senior. Sikapnya sangat baik dan matang serta rendah hati. Saya heran Fernandez punya sikap berbeda. Hal itu menunjukkan kuatnya kepentingan diri sendiri. Padahal berpartai itu kepentingan kolektif, bukan orang per orang,” tegas Djarot, Rabu (20/12/17).

Djarot meminta jajaran PDIP di Provinsi NTT tidak terpengaruh dengan sikap Fernandez yang hanya mementingkan diri sendiri. Kader partai harus tetap solid dan terus berjuang untuk rakyat bersama Marianus Sae – Emi Nomleni sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2018 – 2023.

“PDI Perjuangan konsisten mendorong kepala daerah yang berprestasi. Apa yang terjadi dengan Raymundus justru menambah soliditas Partai dan memperlihatkan mana kader sejati yang taat pada perintah Ketua Umum Partai, mana yang ambisius dan tidak punya loyalitas,” ujar Djarot.

Ray Fernandez saat menghadiri acara deklarasi Viktor Laiskodat dan Yosep Nae Soai, Rabu 20 Desember 2017 di Lapangan Latsitarda Kupang.

Djarot juga menyatakan siap datang ke NTT untuk berkampanye mendukung Marianus Sae – Emi Nomleni.

“Ketika saya bertemu dengan para tokoh masyarakat, para tokoh agama dan kader Partai, saya sudah tegaskan sikap politik PDI Perjuangan yang konsisten di dalam membumikan Pancasila, menjaga NKRI dan Kebhinekaan Indonesia. Mereka yang saya temui sangat mengapresiasi sikap politik PDI Perjuangan,” papar Djarot.

“Dinamika Partai Politik selalu ada, namun PDI Perjuangan itu satu keluarga besar. Kami bergotong royong dalam bekerja dan bermuayawarah dalam mengambil keputusan. Jadi saya himbau seluruh kader untuk tegakkan disiplin Partai dan lebih memahami apa yang dimaksud kesabaran revolusioner,” tutup politisi yang menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi itu. (jer/jer)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini