sergap.id, KUPANG – Mantan juara kelas bulu IBO Inter Continental dan juara kelas ringan versi WBO Asia Pasifik, Alex Bajawa, berencana membuka sasana tinju di Bajawa, ibukota Kabupaten Ngada.
Sasana tersebut akan menampung minat tinju anak-anak NTT, khususnya yang berada di daratan Pulau Flores.
Niatnya ini mendapat dukungan dari Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Yoseph Nai Soi.
“Saya sudah bertemu bapak gubernur dan wakil gubernur. Mereka sangat antusias mendukung saya buka sasana di Bajawa,” ujar Alex kepada SERGAP, Jumat (21/6/19).
Menurut dia, untuk memuluskan rencana tersebut, dirinya telah membuat proposal ke Gubernur dan Wagub NTT.
“Saya berharap dukungan bapak gubernur dan wakil gubernur ini didukung juga oleh bapak-bapak anggota dewan di provinsi. Sebab kita di NTT ini punya potensi juara tinju yang luar biasa. Hanya saja sarana menuju kesana masih minim,” ucapnya.
Kata dia, selama ini, olahraga perseorangan, seperti tinju, kurang mendapat perhatian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Padahal olahraga tinju sering sekali mengharumkan nama NTT di panggung nasional dan internasional.
“Target saya,,, awal tahun depan sasana sudah jadi. Saya akan fokus melatih anak-anak kita agar mampu menjadi juara, baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Alex berjanji akan menunjukan prestasi yang tidak mengecewakan ke seluruh masyarakat NTT jika sasananya sudah mulai beroperasi.
“Saya akan buktikan. Lihat saja nanti,” imbuhnya.
Alex Bajawa merupakan petinju kelahiran Bajawa 7 Maret 1982. Ia dijuluki The Black Horse atau si kuda hitam.
Ia menyandang gelar juara kelas bulu Indonesia versi KTI/IBC di usianya yang masih muda, yakni 23 tahun.
Ia kemudian merebut gelar juara kelas bulu IBO Inter Continental dengan reputasi tak terkalahkan dengan rekor 36 kali menang dan satu kali draw.
Pada usia 26 tahun ia naik ke kelas bulu super dan berhasil merebut gelar juara kelas bulu super Indonesia versi ATI/IBA.
Selepas itu dia pun berhasil merebut gelar juara kelas ringan versi WBO Asia Pasifik.
Kini di usianya yang ke 37, ia ingin berbagi pengalamannya untuk generasi muda NTT agar mampu meraih mimpi lewat dunia tinju. (dor/dor)