
sergap.id, OPINI – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bung Tilu Laiskodat (VBL), belum lama ini melakukan kunjungan ke Akademi Teknik Kupang. Sesungguhnya kegiatan ini menurut banyak pihak mungkin hal yang biasa-biasa saja.
Kunjungan seorang Gubernur ke sebuah lembaga Pendidikan Tinggi adalah sebuah rutinitas formal yang mungkin tidak perlu diulas, ditelisik, dan juga ditelusuri, apa lagi merepotklan diri mencari makna di balik kunjungan tersebut.
Kondisi yang biasa ini, bagi Penulis dan mungkin semua Civitas Akademi Teknik Kupang, termasuk komponen Alumni, menjadi hal yang sangat luar biasa, karena dalam sejarah dan kesejarahan Akademi Teknik Kupang, sebagai lembaga Pendidikan Teknik pertama di NTT, yang lahir dari inisiasi Gubernur El Tari, dengan tekad “untuk mencetak tenaga teknik yang dibutuhkan di NTT dan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar dapat melanjutkan pendidikan dengan biaya relatif murah karena tidak harus keluar daerah.” Kala itu, hampir terlupakan oleh Pemerintah Daerah dari waktu ke waktu.
Perjalanan panjang sejak 10 Juni 1972, hingga saat ini adalah sebuah rentang panjang yang bukan hanya bercerita soal sebuah waktu, tetapi juga soal deretan alumni dan buah karya para lulusan yang monumental di bumi Nusa Flobamora.
Disadari atau tidak, Alumni Akademi Teknik Kupang adalah para teknokrat yang sudah menjahit dan menyulam interaksi antar daerah, melalui bentangan panjang jalan baik Nasional, Provinsi maupun Kabupaten, Alumni Akademi Teknik Kupang adalah mereka-mereka yang telah mengotori tangannya dengan karya-karya maha dashyat melalui hadirnya gelagar-gelagar baja yang menyimpulsambungkan ngarai dan jurang-jurang pemisah, bahkan menyulap hamparan padang luas menjadi tiang-tiang beton yang kemudian menampung debit air dalam jumlah besar untuk mengairi sawah-sawah masyarakat, mengisi penuh lumbung-lumbung masyarakat, dan mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.
Akademi Teknik Kupang, sebagai salah satu lembaga pendidikan Teknik, yang sejak awal berdirinya menghadirkan niat tulus menjembatani putra-putri NTT yang memiliki kemampuan intelektual tetapi tidak memiliki kemampuan financial yang cukup, untuk mengenyam pendidikan dan mengabdikan diri di bidang Teknik, dalam semua kondisi kekuarangannya justru hadir, menunjukan ketahanannya menghadapai kemajuan teknologi, serta kompetisi antara lembaga. Upaya untuk mempertahankan diri, menunjukan eksistensi dengan jumlah mahasiswa yang hanya bisa dihitung dengan jari dari waktu ke waktu, tidak menjadikan lembaga pendidikan ini kemudian berhenti atau mati, melainkan terus berjalan karena ditukangi oleh pengajar yang tidak mengejar materi, pengelola yang tidak berorientasi kekayaan, dan didukung oleh Alumni Militan, yang sudah merasakan manfaat dari lembaga ini.
Dengan semua ketulusan, pengabdian yang tidak kenal lelah, dan militansi yang tidak pernah pudar, perjalanan perjuangan Akademi Teknik Kupang untuk mendapat pengakuan sebagai Aset Pemeritah Daerah, akhirnya sedikit terbuka ketika Gubernur NTT melakukan kunjungan belum lama ini.
-
Makna Kunjungan Gubernur
Kunjungan Gubernur NTT yang dilakukan pada tanggal 15 Juni 2021 lalu, adalah bukti nyata dari perhatian Pemimpin Nusa Tenggara Timur, serta keberpihakan Pemerintah Daerah kepada dunia pendidikan. Bagi Akademi Teknik Kupang sendiri, kunjungan Gubernur ini ibarat Oase di Padang pasir. Ketika 49 tahun Lembaga Pendidikan berdiri, berjuang mendapatkan pengakuan Pemerintah Daerah untuk diakui sebagai buah sulung Pendidikan Teknik yang dilahirkan oleh Pemimpin terdahulu, dan pada saat kepemimpinan Gubernur Vicktor Bungtilu Laiskodat (VBL), pengakuan ini didapatkan.
Pesan VBL yang menginginkan agar kedepan Akademi Teknik Kupang bisa menghasilkan karya-karya riil yang dibutuhkan masyarakat NTT, yakni bukan saja menghasilkan tenaga teknik, tetapi juga mesin-mesin yang bisa dimanfaatkan oleh NTT dan Provinsi lain, adalah sebuah pesan dengan makna terdalam yakni Akademi Teknik Kupang tidak hanya menjadikan Mahasiswa atau Lulusan terdidik, tetapi juga lulusan yang mampu menghasilkan sesuatu yang monumental dalam karya dan kekaryaannya.
Pesan ini tidak boleh diartikan secara harafiah semata tentunya, tetapi harus dimaknai lebih dalam sebagai harapan seorang VBL agar Akademi Teknik Kupang dapat menghasilkan lulusan yang dapat diserap dunia kerja. Dalam memenuhi tuntutan tersebut ada dua isu yang dihadapi yaitu kualitas pendidikan dan relevansi antara kompetensi dengan kebutuhan pasar. Karenanya peningkatan kualitas lulusan adalah jawaban terhadap kedua isu tersebut, untuk itu Akademi Teknik Kupang harus mampu mempersiapkan isi dan sistem pendidikannya agar lulusan yang dihasilkan dapat berkompetisi di dunia kerja, serta sesuai dengan keinginan stakeholder.
Peningkatan kualitas mutu pendidikan yang diselenggarakan harus dilakukan secara strategis guna menjaga eksistensi dan kualitasnya sebagai dapur yang menghasilkan Tenaga teknik yang unggul, terkemuka dan terpercaya dalam pandangan stakeholder.
Kunjungan dan harapan Gubernur VBL ini juga harus disadari sepenuhnya oleh seluruh jajaran pengelola lembaga ini termasuk seluruh komponen yang terlibat dalam keseluruhan proses untuk memastikan bahwa Lembaga ini ada dan tetap eksis dalam menghadirkan tenaga-tenaga teknik yang handal, tangguh dan mampu menjawabi tantangan bukan saja di dunia kerja tetapi juga solusi terhadap kebutuhan riil masyarakat.
Seluruh pengelolan Akademi Teknik Kupang harus juga menyadari bahwa peningkatan kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi, sebagai imbas dari kebutuhan untuk meningkatkan status sosia,l ekonomi dan tingkat pendidikan yang lebih baik dikaitkan dengan penambahan jumlah pendidikan tinggi secara besar-besaran di Nusa Tenggara Timur, penawaran berbagai jenis program, isi, struktur serta kualifikasi pendidikan yang ditawarkan, adalah salah satu kondisi yang perlu menjadi perhatian. Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi, sistem pengajaran dan pembelajaran, serta kondisi lingkungan belajar, telah membawa dampak perubahan pada penyelenggaraan perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur. Hal ini sebagai bentuk implikasi dan internalisasi dari berbagai kondisi yang terus berkembang, dan harus menjadi stimulus bagai Akademi Teknik Kupang untuk berbenah dan berinovasi secara kontinyu guna meningkatkan kualitas dan mutu agar mampu bersaing dan tetap eksis dalam percaturan dunia pendidikan.
Kunjungan Gubernur VBL, pemantauan lokasi kampus, tatap muka dan mendengarkan harapan beliau, harus dilihat dari upaya seorang VBL untuk memastikan bahwa Akademi Teknik Kupang akan berbenah dengan dukungan Pemerintah, eksis karena kualitas dan kualifikasi pengelola serta dukungan sarana dan prasaran, dan ini hanya mungkin terjadi jika kita dapat terus meyakinkan Pemerintah tentang seberapa penting kehadiran Lembaga ini bagi Daerah.
-
Penutup
Kehadiran Gubernur VBL di Akademi Teknik Kupang, adalah berkat terbesar bagi lembaga ini. Kehairan Gubernur harus dilihat sebagai bentuk legitimasi Pemerintah terhadap Akademi Teknik Kupang sebagai asset Pemerintah Daerah.
Kunjungan Gubernur VBL Ke Akademi Teknik Kupang, harus dijadikan sebagai spirit baru dalam pengembangan bukan saja Lembaga, tetapi juga kualitas Sumber Daya Manusia baik pengelola maupun output dari keseluruhan proses pendidikan ini.
Alumni sebagai produk akhir yang dihasilkan Akademi Teknik Kupang harus juga mengambil peran penting bagi pewartaan kualitas dan eksistensi dari Lembaga ini. Persebaran Alumni, status kebekerjaan alumni juga menjadi media evaluasi dan tolak ukur kesuksesan Lembaga ini.
Dengan Tekad Bhaktiku Untukmu Nusaku, serta berbekal dukungan Penuh Pemerintah Daerah, Lembaga ini harus tumbuh, hidup dan menjadi dapur bagi lahirnya tenaga Teknik handal yang menggambar, dan mengkreasi pengembangan Busa Tenggara Timur, agar Bangkit dan Sejahtera.
