
sergap.id, MANILA – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mulai geram dengan rakyatnya yang enggan ikut program vaksinasi COVID-19.
Menurutnya, warga yang menolak vaksin corona menambah beban negara. Karena itu dia meminta rakyatnya untuk segera divaksin. Jika tidak, ia mengancam akan mengusir ‘pembangkang’ dari negaranya, dan jika tertangkap akan dipenjarakan.
Ia juga mengancam akan menyuntik vaksin babi kepada orang yang menolak divaksin Covid-19.
“Jika kamu tidak mau divaksin, pergilah dari Filipina. Pergi ke India atau tempat lain, ke Amerika, tetapi selama kamu ada di sini, dan kamu adalah manusia yang bisa membawa virusnya, vaksinasikan dirimu,” tegas Duterte seperti dikutip dari Inquirer, Rabu (23/6/2021).
“Kalian orang-orang yang tak mau divaksin, saya akan menyuntik kalian dengan vaksin untuk babi. Ini namanya ivermectin. Itu akan membunuh (virusnya), berserta diri kalian juga,” ujar Duterte.
Ia menyebut orang-orang yang tak mau divaksin adalah “orang bodoh.”
Ultimatum Duterte ini bukan tanpa alasan. Sebab angka peminta vaksin Corona cenderung rendah di Filipina.
Dilansir Reuters, Selasa (22/6/2021), Filipina sejauh ini mencatat lebih dari 1,3 juta kasus Corona, dengan lebih dari 23.000 kematian.
“Anda pilih, vaksin atau saya akan memenjarakan Anda,” kata Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi setempat pada Senin (21/6/21) waktu setempat.
Sejauh ini Duterte belum mengizinkan sekolah-sekolah untuk beraktivitas kembali seperti biasa.
“Jangan salah paham, sedang ada krisis di negara ini. Saya hanya jengkel dengan warga Filipina yang tidak mematuhi pemerintah,” ujar Duterte.
Tercatat hingga 20 Juni 2021, otoritas Filipina telah memvaksinasi sekitar 2,1 juta orang di wilayahnya. Laju vaksinasi Corona di negara ini tergolong lambat menuju target pemerintah untuk memvaksinasi 70 juta orang dari total 110 juta jiwa pendudukFilipina.
Duterte pun berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan Rusia.
Presiden Vladimir Putin menjanjikan akan mengirimkan lebih banyak pasokan vaksin COVID-19 buatan Rusia bernama Sputnik V ke Filipina.
Dikutip dari Philippine Inquirer dan The Star, hal itu disampaikan Putin kepada Duterte dalam acara virtual memperingati 45 tahun hubungan diplomatik Filipina-Rusia.
Kantor kepresidenan Filipina, atau yang bisa disebut Malacanang, mengatakan, Duterte telah menyampaikan terima kasih kepada Putin karena menyediakan vaksin Sputnik V untuk Filipina.
Sejauh ini, Filipina telah menerima 80.000 dosis vaksin Sputnik V, dengan pasokan terbaru yang terdiri atas 50.000 dosis baru dikirimkan pada 31 Mei lalu. Dua pasokan pertama, masing-masing 15.000 dosis, tiba di Filipina pada 1 Mei dan 12 Mei lalu.
“Filipina dan Rusia memang memiliki banyak hal untuk dirayakan. Kerja sama kita terus menguat dan mendapatkan momentum baru,” ucap Duterte seperti disampaikan Malacanang. (cod/cod)