sergap.id, KUPANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bersama Wagub NTT, Josef A. Nae Soi (JNS) meninjau kesiapan Laboratorium Biologi Molekuler RSUD W Z Johanes Kupang untuk memastikan pemeriksaan sampel Swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Kamis (7/5/20).
Sampai di gedung Lab itu, VBL dan JNS bersama Sektetaris Daerah Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing dan Kadis Kesehatan NTT, Dominggus Mere mengenakan Alat Perlindungan Diri (APD) dan masuk ke ruang laboratorium kurang lebih 5 menit.
“Hari ini kita mulai bisa test (PCR) sendiri. Tidak perlu lagi kirim ke Surabaya atau Jakarta. Dan satu hari bisa sedikit-dikitnya 40 sampel swab kita bisa periksa. Pagi kita periksa, paling lambat sore atau malam kita bisa tahu hasilnya,” ujar VBL kepada pers di depan Gedung Lab.
Menurut dia, keberadaan lab ini sangat penting untuk dapat memutus rantai penyebaran virus corona di NTT, karena kasus positif dapat diketahui secara cepat.
“Kita harapkan dengan alat ini, kita bisa mendata setiap swab yang diambil secara cepat, tidak terlalu jauh jangka waktunya seperti yang terjadi selama ini yakni masa inkubasinya sudah lewat, baru kita dapatkan hasilnya,” jelasnya.
Saat ditanya tentang kemungkinan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pria asal Pulau Semau tersebut mengungkapkan, “PSBB belumlah. Kita jalani aja dulu, sekarang ini kan kita harapkan kondisi kita seperti ini, kita bersyukur. Kita berdoa dan berupaya (keras) agar penyebaran virus ini di NTT dapat dikendalikan. Walaupun ada saudara-saudari kita yang terkena virus corona, namun kondisi mereka sampai sekarang masih bugar dan baik,” katanya.
Terkait kesiapan rumah sakit di NTT dalam mengantisipasi lonjakan kasus positif, VBL menyatakan RSUD di NTT sudah siap.
“Sudah siap, aman itu. Tidak ada masalah. Kita juga sudah lama charter pesawat, juga heli untuk mengambil sampel swab atau mendistribusikan alat kesehatan dari dan ke kabupaten-kabupaten di NTT,” pungkas VBL. (SP/VG)