Penampakan ikan Sheepshead, 'O'opu, dan Rhinopias agriloba.
Penampakan ikan Sheepshead, 'O'opu, dan Rhinopias agriloba.

sergap.id, KTYME – Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan tertangkapnya seekor ikan yang memiliki gigi mirip manusia. Kepala ikan ini juga mirip domba. Itu sebabnya ia dinamakan ikan kepala domba atau sheephead.

Ikan ini ditangkap di North Carolina, AS. Foto ikan ini kemudian diposting di facebook oleh Jennette’s Pier, tempat pemancingan di Nag’s Head, Negara Bagian North Carolina. Mulut ikan seberat 4,5 kg ini tampak terbuka sehingga deretan giginya terlihat jelas.

Menurut Scientitif American, ikan ini memiliki berat antara 2,5 kg sampai 7,5 kg. Sheepshead biasanya ditemukan di dekat karang atau di dekat jembatan.

Ikan ini juga disebut ikan “tahanan” karena berwarna garis hitam putih, seperti seragam tahanan AS.

Para pejabat North Carolina mengatakan, ikan ini sangat sulit ditangkap, namun rasanya enak.

Departemen Kualitas Lingkungan North Carolina, menjelskan, ikan kepala domba biasa ditemukan sepanjang tahun di sepanjang pantai sampai di dasar batu di lepas pantai.

Temuan Jennette’s Pier itu bukan yang pertama. Sebab pada tahun 2014 lalu, nelayan asal Rusia, Aleks Korobov, umur 50 tahun, membuat bingung peneliti ikan saat ia menemukan ikan jenis ini.

Aleks, dari kota Arkhangelsk di kawasan barat daya Rusia menangkap ikan ini di Sungai Northern Dvina. Ia sempat mengira ikan biasa yang tertangkap, namun terkejut saat melihat mulut ikan penuh gigi.

Aleks mengaku, ikannya itu sudah mati enam tahun lalu. Namun ia sempat mengangkat dan menciumnya.

“Saya buka insangnya masih merah dan saya lihat mulutnya bukan seperti ikan lain, dan saya benar-benar kaget. Di dalam mulut ikan, banyak gigi manusia,” katanya.

Sementara itu di Hawaii terdapat jenis ikan yang bisa memanjat tebing air terjun dengan ketinggian lebih dari 300 meter. Ikan ini bernama ‘O’opu. Para ilmuwan mengatakan ikan tersebut kebanyakan endemik, kurang diteliti, dan terancam oleh proyek pembangunan gedung dan lain sebagainya.

Tak hanya tebing yang bisa dipanjat, ikan jenis ini juga bisa berjalan melewati penduduk yang sedang merokok atau menyusuri rerumputan di antara selokan-selokan yang ada di samping toko kelontong tua.

“Sebagian besar sungai di sepanjang Pantai Hāmākua yang pernah saya kunjungi tampaknya mendukung populasi ‘O’opu,” tulis Tim Grabowski, kepala Unit Riset Perikanan Koperasi Hawaii dari Survei Geologi AS, dalam email, saat menjawab di mana dia menemukan ikan itu.

Masalahnya adalah, kata dia, meskipun terdapat puluhan aliran sungai sepanjang 80 kilometer dari tepi laut yang indah dan berkelok-kelok, sangat sedikit yang dapat diakses oleh publik.

“Jadi, saya berjalan menyusuri jalan curam dan berlumpur yang berbahaya menuju salah satu jalur akses yang paling tersembunyi. Di sini, pedesaan Hawaii memudar menjadi alam liar; gemuruh truk pick-up berubah menjadi kelembapan dengan nyamuk-nyamuk yang mengganggu, dan pemandangan aliran air sungai. ‘O’opu cukup mudah dideteksi dengan kacamata hitam polarisasi yang bagus,” ungkap Grabowski.

‘O’opu – kata dalam Hawaii untuk menyebut ikan yang masuk bagian keluarga Gobiidae – mengacu pada beberapa spesies ikan air tawar.

Beberapa dapat memanjat tebing air terjun di kepulauan itu menggunakan mulut dan sirip yang berbentuk cangkir isap.

Empat spesies ikan goby dan satu spesies ikan sleeper goby merupakan ikan air tawar asli di pulau terpencil itu.

Ikan ini berukuran kecil, tak mencolok, biasanya berwarna coklat, bisa berkamuflase, berbintik-bintik atau belang (meskipun jantan dari satu spesies, ‘o’opu’ alamo’o, merupakan pengecualian penting karena warnanya bisa setengah hitam dan setengah oranye terang selama musim bertelur).

Setiap spesies lebih menyukai habitat tertentu di sepanjang aliran sungai. Ikan pendaki air terjun ini lebih memilih kolam yang terpencil saat dewasa.

Hanya lima spesies asli ‘o’opu yang telah berevolusi untuk mengatasi aliran air tawar Hawaii yang deras dan empat di antaranya telah mengembangkan kemampuan luar biasa untuk memanjat tebing.

“Ikan air tawar Hawaii sangat kurang dipelajari. Tidak banyak literatur tentang ‘o’opu di luar sana dan masih banyak aspek biologi dan ekologi dasar yang sebagian besar tidak diketahui”, ucap Grabowski

Sementara di Australia ditemukan ikan berjalan yang menampakan diri jauh dari habitat aslinya. Para peneliti yang mengeksplorasi Great Barrier Reef yang menemukan spesies langka ini.

Great Barrier Reef adalah terumbu karang terbesar di dunia yang terdiri dari kurang lebih 2.900 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km. Karang ini berlokasi di Laut Koral, lepas pantai Queensland di timur laut Australia.

Sedangkan Ikan berjalan adalah jenis ikan kalajengking yang disebut Rhinopias agriloba, biasanya ditemukan di sekitar perairan Hawaii, di Pasifik tengah.

Temuan ikan berjalan yang jauh dari habitatnya itu adalah adalah yang pertama kalinya ditemukan oleh para peneliti.

Spesies ini dikenal dengan nama ‘ikan berjalan’ karena ia selalu bergerak di dasar laut dengan menggunakan siripnya yang menempel di dada.

Penampakan ikan berjalan di dasar laut itu ditemukan oleh para peneliti menggunakan kapal RV Falkor yang dioperasikan oleh Schmidt Ocean Institute.

Mereka melepas sebuah kapal selam tanpa awak ke dalam laut, hampir dua kilometer dari permukaan laut, untuk mengumpulkan sampel, memetakan dan merekam bagian terumbu karang yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Tim peneliti ini terdiri dari Geoscience Australia, James Cook University, University of Sydney, Japan Agency for Marine-Earth Science dan Technology (JAMSTEC), Queensland Museum Network, serta Queensland University of Technology.

Robin Beaman dari James Cook University di Australia mengatakan, tim peneliti terkesima dengan temuan mereka.

“Ikan yang sangat aneh – Dia memiliki warna merah yang indah, dan berjalan pakai sirip, seperti sepasang tangan,” katanya. (el/el)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini