sergap.id, KISAH – Kristie Dawnelle Evans (47) terisak-isak saat menelpon 911 tengah malam. Dia terbangun karena “letupan keras”, katanya kepada operator 911. Ia menemukan Pendeta David Evans, suaminya, terengah-engah di sampingnya dengan luka tembak di kepala.
“Dia terbaring dalam genangan darah,” katanya dalam rekaman panggilan 911 seperti dikutip SERGAP dari Washington Post, Minggu (4/4/21) dini hari.
Kepada polisi yang mendatangi rumahnya, Kristie bercerita bahwa seseorang telah menembak suaminya saat mereka sedang tidur. Dia mengaku tidak tahu siapa pelakunya.
Namun kematian suaminya yang dikenal sebagai Pendeta di Gereja Baptis Kehendak Bebas Harmoni itu menghentak komunitas gereja.
Warga gereja tak percaya pemimpin mereka terbunuh di rumah sendiri. Sebagian dari komunitas gereja kemudian membongkar kehidupan rumah tangga Kristie dan David.
Polisi lantas melakukan penyelidikan dan mengatakan bahwa Kristie telah mengatur kematian suaminya. Ia meminta selingkuhannya, yakni Kahlil Deamie Square (26), untuk membunuh pria yang telah mendampingi hidupnya selama 30 tahun.
Kristie ternyata lebih memilih menikmati hidup bersama pria brondong Square yang terpaut lebih muda 21 tahun.
Kepada polisi, Kristie mengatakan, dia mengenal Square tanpa sengaja ketika dia dan suaminya berkunjung ke Super 8 Mall.
Saat mata bertatapan, Kristie menjatukan secarik kertas yang bertuliskan nomor HP. Kertas itu kemudian diambil oleh Square, dan sejak saat itu keduanya berkomunikasi dan melakukan pertemuan layaknya suami istri tanpa sepengetahuan Pendeta David.
Malam naas itu, Kristie secara sengaja tidak mengunci pintu belakang. Tepat waktu yang direncanakan, Square mengendap-endap masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar tidur David dan Kristie.
Tak lama kemudian terdengar bunyi letusan senjata api. Seketika Pendeta David tewas bersimbah darah.
Kristie dan kekasih gelapnya itu dikenai tuduhan pembunuhan tingkat pertama sesuai UU AS. (pil/pil)