Wakil Ketua PKK Lembata, Maria N. Sadipun, saat berdialog dengan dua pendamping desa model, Ramadhan Haji Paokuma (24), dan Mega Muhamad Ansar (25).
Wakil Ketua PKK Lembata, Maria N. Sadipun, saat berdialog dengan dua pendamping desa model, Ramadhan Haji Paokuma (24), dan Mega Muhamad Ansar (25).

sergap.id, KOLIPADAN – Istri Wakil Bupati Kabupaten Lembata yang juga Wakil Ketua PKK Lembata, Maria N. Sadipun, Rabu (19/8/20) siang, mengunjungi Desa Kolipadan, satu-satunya desa model PKK yang berada di Lembata.

Desa yang berada di Kecamatan Ile Ape ini ditetapkan sebagai desa model PKK berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua PKK Provinsi NTT yang juga istri Gubernur NTT, Julie Laiskodat, Nomor: 07/KEP/PKK.NTT/III/2019.

Dalam kunjungannya, Maria didampingi Ketua PKK Kecamatan Ile Ape, Maria Goreti Watu, Sekretaris Dekranasda Lembata, Agnes Tukan, dan sejumah anggota PKK Lembata. Rombongan ini disambut oleh Ketua PKK Desa Kolipadan, Ramsia Gelu, dan Kasi Pem Desa Kolipadan, Ridwan Keamanan.

Dalam acara tatap muka yang dilakukan di aula pertemuan desa, Maria menyampaikan terima kasih kepada Julie Laiskodat yang telah memilih dan menetapkan Desa Kolipadan sebagai desa model.

Ia berharap desa model ini akan memberi efek positif bagi desa-desa lain yang ada di Lembata.

“PKK Kabupaten Lembata akan terus mendorong agar program desa model ini sukses,” tegasnya.

Maria juga berharap Pemerintah Desa (Pemdes) Kolipadan aktif menyukseskan berbagai program desa model yang diturunkan ke Kolipadan.

“Saya minta dan berharap pemerintah desa tidak membiarkan PKK jalan sendiri, tapi jadikanlah PKK sebagai mintra pembangunan di desa ini. Sehingga apa yang kita cita-citakan bersama, cepat tercapai, dan persoalan pembangunan di desa bisa diminimalisir,” pintanya.

Usai bertatap muka dengan Ketua PKK dan Kasi Pem Desa Kolipadan, Maria dan rombongan melihat langsung pemberian makanan tambahan kepada anak-anak di Sekretarian PKK Kolipadan yang letaknya tak jauh dari Kantor Desa Kolipadan.

“Saya berharap semua uang dan bantuan barang yang diberikan oleh PKK Provinsi NTT langsung digunakan atau diberikan kepada masyarakat yang patut mendapatkannya. Bantuan ini tidak boleh disimpan atau digunakan tidak sesuai peruntukannya, tapi harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat secara tepat,” pinta Maria yang langsung disanggupi Ramsia.

Wakil Ketua PKK Lembata, Maria N. Sadipun, melihat langsung PMT bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak di Sekretariat PKK Desa Kolipadan, Rabu (19/8/20) siang.

Sementara itu, kepada SERGAP, Ramsia menjelaskan, kendati SK penetapan Desa Kolipadan diterbitkan pada tahun 2019 lalu, namun pelaksanaan program desa model, baru mulai berjalan sejak Februari 2020 sampai sekarang.

Pelaksanaan program desa model ini didampingi oleh dua pendamping desa, yakni Ramadhan Haji Paokuma (24), dan Mega Muhamad Ansar (25).

Dalam menjalan program desa model, PKK Desa Kolipadan melibatkan Dasa Wisma atau kelompok ibu-ibu yang berasal dari 10 kepala keluarga (KK) rumah yang bertetangga dekat untuk mempermudah jalannya program, termasuk pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil, ibu balita yang masih menyusui, dan semua anak Sekolah Dasar (SD).

“Total sasaran penerima PMT sebanyak 305 orang. Dalam sebulan kita beri PMT selama 22 hari. Ini sudah kita lakukan sejak bulan Februari lalu. Kita punya kelompok masak PMT, kelompok tani, kelompok tenun ikat, kelompok kerajinan tangan, kelompok pembersih lingkungan, dan lain-lain,” papar Ramsia.

PMT Desa Kolipadan, Rabu (19/8/20) siang.
PMT Desa Kolipadan, Rabu (19/8/20) siang.

Menurut Ramsia, selain mendapat kucuran dana Rp 100 juta lebih untuk PMT, desanya juga mendapat bantuan masker Covid-19, sarana cuci tangan, 1 meja pingpong, 2 mesin jahit, dan masih banyak lagi yang ia tak ingat satu persatu.

“Program desa model ini sangat membantu kami. Ibu Wakil Gubernur NTT telah sampai disini. Kami berharap ibu Gubernur NTT juga akan datang ke desa kami ini,” pungkasnya. (al/cs)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini