
sergap.id, BETUN – Semua kerabat, keluarga dan kenalan sangat kaget ketika mendengar kabar duka meninggalnya mantan Wakil Bupati Kabupaten Belu periode 2009 – 2014 dan Anggota DPRD Provinsi NTT periode 2019 – 2024, Ludovikus Taolin, BA, pada Kamis (2/4/20) siang di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tanggerang, Banten.
Termasuk Ketua DPC Partai Geridra Kabupaten Malaka, Benny Chandradinata. Ia tak mengira sosok yang dikenal rendah hati dan akrab disapa Pak Ludo itu sangat cepat menghadap Sang Khalik.
Benny mengaku sangat terpukul ketika pertama kali mendengar kabar kematian Pak Ludo. Ia mengenang pertemuan, percakapan, dan perjuangan bersama Pak Ludo ketika bertarung di Pilkada Malaka tahun 2015 lalu sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati.
“Bapa Ludo itu sangat dikenal masyarakat Malaka. Dia merupakan tokoh dan politisi yang sangat kami hormati,” ujar Benny kepada SERGAP, Kamis (2/4/20).
Menurut dia, kepergian pak Ludo merupakan duka yang mendalam bagi warga Malaka dan Belu.
“Ya… saya sedih sekali,” ucapnya, terbata-bata.
Benny pun berdoa semoga jiwa almarhum diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai penghuni kerajaan surgawi.
Rekam Jejak Almarhum
Pak Ludo adalah mantan Wakil Bupati Kabupaten Belu berpasangan dengan Joachim Lopez sebagai Bupati.
Sebelum menjadi wakil bupati, ia adalah Wakil Ketua DPRD Belu dengan perolehan suara terbanyak saat itu.
Prestasi inilah yang membuat Joachim Lopes sang petahana saat itu kepincut dan meminangnya sebagai Calon Wakil Bupati untuk bertarung di Pilkada Belu 2009.
Hasilnya, pasangan yang dikenal dengan tagline JALIN ini terpilih dan ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belu periode 2009- 2014.
Selama menjabat sebagai Wakil Bupati, Pak Ludo sangat aktif mendukung pergerakan terbentuknya Malaka sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) hingga akhirnya disahkan melalui Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 14 Desember 2012 sebagai kabupaten sendiri yang terpisah dari Belu sebagai kabupaten induk.
Usai masa jabatan Wakil Bupati Belu, Pak Ludo terpanggil untuk membangun kampung halamannya di Malaka. Ia kemudian maju bersama Benny Chandradinata sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati. Tapi di pilkada 2015 itu Pak Ludo dan Benny dikalahkan oleh Stef Bria Seran dan almarhum Daniel Asa yang telah meninggal dunia pada 15 September 2017 lalu.
Sejak muda, Pak Ludo dikenal sebagai sosok penengah ketika ada yang bertikai. Ia pun pernah menjabat sebagai Kepala Desa Kusa, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Belu saat itu (sekarang Desa Kusa telah menjadi bagian dari Kabupaten Malaka).
Sukses memimpin Desa Kusa, pada tahun 1990-an Pak Ludo dipercaya sebagai Camat Sasitamean.
Diakhir hidupnya, ia kembali terpilih dan ditetapkan sebagai Anggota DPRD NTT dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebelum berobat dan meninggal di RS Siloam Tanggerang, Kamis (2/4/20) siang, Pak Ludo sempat digadang-gadang bakal maju sebagai Calon Bupati di Pilkada Malaka 23 September 2020.
Namun di tengah kuatnya permintaan masyarakat itu, dia menyatakan tidak maju. Ia kemudian mempercayakan dan mendorong Kim Taolin, anak kandungnya yang juga mantan Anggota DPRD Provinsi NTT dari Partai Golkar untuk ikut bertarung sebagai Calon Wakil Bupati mendampingi Simon Nahak sebagai Calon Bupati.
Sayangnya, takdir berkata lain. Perjuangan belum usai, tapi sosok yang dicintai rakyatnya itu keburu dipanggil Tuhan.
- Selamat Jalan Opaku
- Selamat Jalan Bapakku
- Selamat Jalan Pamanku
- Selamat Jalan Saudaraku
- Selamat Jalan Sobat Karibku
- Doa kami selalu menyertaimu
- Semoga Tuhan mengampuni semua kesalahanmu di dunia, dan menempatkanmu di tempat yang terindah di kerajaan surgawi. (san/sel)