sergap.id, KUPANG – Lenso Asbanu, konsumen sepeda motor Honda mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Charles Sani, mekanik CV Dinamika Motor Kupang.
Ceritanya, tanggal 29 Desember 2017, Lenso yang adalah warga Kuanino Kupang mendatangi dealer Honda Ahass di jalan Cak Doko Nomor 55 Kupang itu untuk ganti oli sepeda motornya.
Usai mengganti oli, Lenso ditawari Charles agar karang busi sepeda motornya juga dibersihkan. Lenso pun menyetujuinya. Beberapa saat kemudian Charles melapor ke Lenso bahwa motornya telah selesai di servis dan Lenso dipersilahkan membayar ongkos kerja di kasir.
“Untuk memastikan apa saja yang di servis, beta (saya) bertanya kepada itu mekanik. Bukannya jawab baik-baik, dia malah membentak beta, woiii lu (kau) sonde (tidak) liat (lihat) ko yang tadi beta buat, lu pu mata ada dimana,” papar Lenso meniru ucapan Charles.
Berawal dari bentakan tersebut, maka terjadilah adu mulut antara Charles dan Lenso disaksikan banyak orang di bengkel itu. Tak hanya kata-kata kasar, Charles juga mengajak Lenso untuk berkelahi.
Cekcok ini lantas dilerai oleh Arif, Kepala Mekanik CV Dinamika Motor. Sebagai bentuk perdamaian, biaya service tidak dibayar dan Lenso hanya diwajibkan membayar harga oli dan ongkos ganti oli.
Kepala Cabang Dealer Dinamika Motor, Ade, yang ditemui SERGAP di ruang kerjanya mengaku kaget dan tidak mengetahui peristiwa Lenso versus Charles.
“Maaf pak saya sendiri belum tahu. Belum ada laporan dari Kepala Bengkel. Kalau ada seperti itu Pak datang aja tanggal 2 Januari 2018 untuk bicara langsung dengan Kepala Kantor Wilayah kami. Saya harus cek lagi dan jika benar maka akan saya laporkan ke Kepala kami dan mekanik yang tidak melayani konsumen dengan baik akan kami tindak tegas,” kata Ade.
Sesuai tanggal yang dijanjikan, SERGAP kembali menemui Ade pada Selasa, 2 Januari 2018. Ade mengaku, dirinya belum melapor ke David, Kepala Kantor Wilayah, karena David masih berada di luar kota.
Dengan ketus Ade menjawab pertanyaan SERGAP.
“Ini masalah kami. Masalah mekanik sama konsumen. Mestinya konsumen melaporkan kepada kami, bukan malah mengadukan kejadian ini kepada Anda. Anda itu pihak ke tiga. Anda jangan hanya dengar dari konsumen tetapi harus dengar klarifikasi dari pihak kami. Anda pihak ke tiga. Kami tidak punya urusan dengan Anda. Seharusnya konsumen itu datang biar kita sama-sama enak. Kalau begitu Anda bawa konsumen itu biar bertemu kami langsung,” ujar Ade.
Saat hendak di foto Ade menolak. “Mekaniknya banyak sekali, itu kejadian kan karena mekanik pasti lagi capek, tetapi sudah ada damai, sudah ada permintaan maaf. Ini masalah sudah selesai, tetapi kok jadi panjang begini. Mengenai mekanik itu tanya aja di Kepala Bengkel,” ucap ade.
Arief, sang Kepala Bengkel saat dikonfirmasi SERGAP via telepon menjawab dengan nada marah. “Kamu tau dari mana? Kamu harus beritau itu siapa yang cerita. Kami akan laporkan kamu karena memfitnah perusahaan. Itu kan salahnya mekanik. Bukan salah perusahaan. Supaya kamu tau saya sudah memberikan SP (surat peringatan) Satu kepada mekanik itu. Sekali lagi itu bukan salah perusahaan ya. Anda sudah konfirmasi belum ke Dinamika? Kita sudah urus damai tapi kok jadi begini,” terang Arif. (FWL/FWL)