sergap.id, KUPANG – Astra Intenasional memberikan penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2017 kepada Ronaldus Asto Dadut, pemuda asal Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya pada Rabu (18/10/17) di Jakarta.
Pemuda yang akrab disapa Asto ini dinilai berjasa mengedukasi warga pedalaman di Sumba Barat Daya mengenai kesehatan dan human trafficking (penjualan manusia) melalui organisasi Jaringan Relawan Untuk Kemanusiaan (JERUK) yang ia dirikan bersama rekan-rekannya.
Kepada SERGAP.ID, Asto, mengatakan, proses seleksi penerima SATU Indonesia Award 2017 diikuti oleh 3432 kandidat dari seluruh Indonesia.
Selain Asto, Astra Internasional juga memberikan penghargaan kepada Triana Rahmawati asal Surakarta, Jawa Tengah.
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta itu menunjukkan kepeduliannya terhadap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) di sekitaran kampusnya.
Bersama dua rekan kampusnya, Febrianti Dwi Lestari dan Wulandari, Triana membentuk Embrio Griya Schizofren dengan filosofi Social, Humanity Friendly pada tahun 2013.
Di bidang pendidikan, Astra memberikan penghargaan kepada Jamaluddin dari Gowa, Sulawesi Selatan. Kontribusi Jamaluddin dalam pendidikan ditunjukan dengan kepeduliannya untuk memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan dan literasi kepada para petani.
Pada 2016 ia mendirikan Rumah Koran sebagai tempat para petani membaca dan belajar berorganisasi.
Di bidang lingkungan, penghargaan diberikan kepada Ritno Kurniawan asal Padang Pariaman, Sumatra Barat. Retno berkontribusi dengan mencegah pembalakan liar menjadi ekowista Air Terjun Ngarai yang melibatkan masyarakat sebagi pemandu.
Sedangkan Anjani Sekar Arum asal Malang, Jawa Timur mendapatkan penghargaan di bidang kewirausahaan. Ia mendirikan sanggar dan galeri batik Andaka di Kota Batu, Malang pada Agustus 2014.
Mahasiswa Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang ini melatih anak-anak menjadi pembatik di sanggarnya. Sampai kini, sudah 58 anak yang belajar di sanggarnya, 28 di antaranya menjadi pembatik aktif.
Di bidang teknologi, penghargaan Astra diraih oleh Bambang Sardi asal Palu, Sulawesi Tengah. Bambang berhasil menciptakan metode baru pembuatan minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO).
Dosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako, Palu, ini menggunakan metode fermentasi anaerob dan tidak menggunakan pemanasan dalam pembuatan VCO.
Pada kategori Kelompok, Astra memberikan penghargaan kepada PPILAR dari Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
Randi Putra Anom, Akri Erfianda dan Rego Damantara yang tergabung dalam PPILAR sejak 2016 mensosialisasikan penangkapan ikan sidat ramah lingkungan dengan alat tradisional, Bubu, kepada nelayan Desa Rawa Makmur dan Arga Makmur, Bengkulu.
Setiap penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 menerima dana pengembangan kegiatan sebesar Rp60 juta.
Asto sendiri adalah mahasiswa semester akhir pasca sarjana Universitas Erlangga Surabaya. “Puji Tuhan, ini adalah berkat untuk masyarakat Tambolaka dan sekitarnya, yang berani menentang penjualan manusia,” kata Asto. (Frids WL)