Segera cari perawatan medis setelah gigitan atau dicurigai gigitan. Tidak ada pengobatan khusus untuk rabies. Setelah gejala muncul, hal ini hampir selalu fatal. Vaksin dapat mencegah infeksi.
Segera cari perawatan medis setelah gigitan atau dicurigai gigitan. Tidak ada pengobatan khusus untuk rabies. Setelah gejala muncul, hal ini hampir selalu fatal. Vaksin dapat mencegah infeksi.

sergap.id, SOE –  Jumlah anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) saat ini terus meningkat. Kabar terbaru menyebutkan korban gigitan telah mencapai 20 orang, dengan rincian 19 korban luka, dan 1 meninggal dunia.

“Shalom bapa/mama, sekedar informasi bagi kita semua bahwa saat ini di Kabupaten TTS telah terjadi KLB Rabies dengan 19 korban luka-luka dan 1 orang meninggal dunia. Oleh karena itu untuk sementara, bapa/mama yang punya peliharaan anjing agar bisa mengikatnya sebagai tindakan pencegahan. Ingat, mencegah lebih baik dari pada mengobati”, Demikian pesan berantai yang dibagikan oleh salah satu pegawai Dinas Peternakan Provinsi NTT via grup WhatsApp, Senin 29 Mei 2023.

Bupati Kabupaten TTS, Epy Tahun, mengatakan, sejak dua minggu lalu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas peternakan Provinsi NTT dan Balai Besar Veteriner Denpasar, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, untuk uji lab otak anjing yang diduga terjangkit virus rabies.

“Hasilnya postif (rabies). Karena itu kita blok wilayah agar masyarakat tidak mengantarwilayahkan anjing. Kita juga sarankan ke masyarakat agar anjing (dengan gejala rabies) tidak boleh dibunuh untuk dimakan”, ujar Bupati Epy kepada SERGAP via telepon, Senin (29/5/23).

Menurut Bupati Epy, saat ini pihaknya telah membentuk tim lintas instansi, termasuk kecamatan dan desa, untuk terus memantau dan berupaya meminimalisir penyebaran rabies.

“Saat ini kita juga sudah siapkan vaksin untuk manusia dan vaksin untuk anjing”, pungkasnya.

Sementara itu dalam surat Balai Besar Veteriner Denpasar yang ditujukan kepada Kepala Dinas Peternakan TTS tanggal 27 Mei 2023 yang copyannya diperoleh SERGAP Senin (29/5/23), disebutkan ada satu sampel otak anjing yang diuji dan hasilnya positif rabies, yakni anjing milik TB, warga Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, TTS.

Balai Besar Veteriner Denpasar pun memberi saran kepada Pemerintah Kabupaten TTS untuk segera melakukan vaksinasi rabies di lokasi kasus dan sekitarnya, melakukan pengendalian populasi, serta tingkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya rabies. Sebab, rabies adalah virus mematikan yang menyebar ke manusia melalui air liur anjing yang terinfeksi. Selain anjing, rabies juga bisa menyebar melalui kelelawar, rubah, sigung, dan rakun.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, kelebihan air liur, kejang otot, kelumpuhan, dan kebingungan mental.

Segera cari perawatan medis setelah gigitan atau dicurigai gigitan. Tidak ada pengobatan khusus untuk rabies. Setelah gejala muncul, hal ini hampir selalu fatal. Vaksin dapat mencegah infeksi. (cis/cis)